Festival Kali Brantas Kampung Putih, Galakkan Kebersihan Sungai
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Rangkaian Festival Kali Brantas II selanjutnya berlangsung di Kampung Putih, Senin (24/7). Di sana kampanye “Bersih Kaliku Putih Kampungku” terus disemarakkan sebagai pengingat pada masyarakat, pentingnya menjaga kelestarian Kali Brantas.
Di sisi lain, Kampung Putih tidak ingin lagi ada bencana banjir bandang yang pernah menenggelamkan separuh kampungnya. Acara dibuka dengan Hadrah anak-anak Kampung Putih, menyusul setelahnya pertunjukan Tari Remo, dan arak-arakan daur ulang sampah.
Arak arakan kostum daur ulang ini menyusuri jalan sempit dan lorong kampung, membawa pesan tentang kebersihan lingkungan. Setelah sampai di taman Butterfly, lanjut pertunjukan Tari Topeng Bapang.
Baca juga :
Sejumlah acara berkaitan dengan lingkungan tersaji di sini, meliputi workshop, pameran dan fashion show yang semua temanya adalah daur ulang sampah. Dalam workshop daur ulang sampah menghadirkan Efrida Hartini, nominator 4 peraih Kalpataru Jawa Timur tahun 2021 sebagai narasumber.
Secara khusus, Efrida mengedukasi tentang sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), pola hidup bersih dengan lima pilar hingga pengolahan limbah rumah tangga. Dalam sambutannya Lurah Klojen Waluyo memastikan bahwa warganya sudah tidak ada lagi yang membuang sampah di sungai.
“Sekarang di Kali Brantas sudah bersih karena giat kerja bakti dan DLH selalu membantu. Saatnya sekarang penataan kembali untuk wisata edukasi,” terang Waluyo.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi mengapresiasi warga Kampung Putih yang guyub membangun kampungnya.
“Menariknya di kampung ini bisa kolaborasi dengan banyak pihak utamanya soal sosial, pendidikan kesehatan, lingkungan dan kebencanaan,” ungkapnya.
Ketua Pokdarwis Kota Malang Ki Demang optimis bahwa Kampung Putih akan jadi episentrum pegiat sosial, kesehatan dan lingkungan.
“Ke depan kita galakkan perlombaan yang bernuansa lingkungan dan kesehatan di kampung ini untuk menarik wisata edukasi,” terang pria yang bernama asli Isa Wahyudi itu.
Editor : Intan Refa