Budaya dan PariwisataNews

Puluhan Anak-Anak Ikut Ramaikan Larung Sesaji Labuh Kali

Larung Sesaji Labuh Kali (Foto : Istimewa)
Larung Sesaji Labuh Kali (Foto : Istimewa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Kegiatan Larung Sesaji Labuh Kali memiliki simbol pengorbanan jiwa, raga dan materi untuk Sungai Brantas agar tetap lestari, terjaga dan terus menghidupi. Ritual ini mengadopsi cerita rakyat Panji.

“Di mana Dewi Angraini istri pertama Panji, rela mati karena dijodohkan dengan Sekartaji. Konon, jasad Dewi Anggraeni hanyut di Sungai Brantas,” kata Ketua Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi atau Ki Demang.

Pada moment Larung Sesaji Labuh Kali dalam rangkaian Festival Kali Brantas II ini, turut melibatkan puluhan anak-anak. Serangkaian ritual ini dimulai dengan arak-arakan larung sesaji, Minggu (23/7) siang. Selanjutnya pelarungan sesaji oleh Ki Demang, Ki Supriono, Ki Hariono dan Ki Nanang, lalu ngumbah grabah Kali Brantas dan petik belik Kali Brantas.

Baca juga :

Sesaji tersebut berisi cok bakal, kembang setaman, jenang pancawarna, jenang palang, jenang sengkala, kinangan jangkep, beras, gula, kacang, pisang dan kelapa. Ini menandakan hasil bumi dari kesuburan tanah sepanjang Kali Brantas.

Selesai petik belik, lalu lanjut dengan dolanan arek grebah, ciblon bersama Mbah Karjo. Semua event ini semakin khidmat dengan iringan gamelan, dan semakin meriah dengan Bazar Gerabah dan kuliner.

“Yang kami larung itu, ikan endemi dari budidaya warga sejumlah 500 ikan. Kita punya kolam ikan dan jika sewaktu-waktu butuh tinggal kita lepas ke Kali Brantas,” terang Ketua Pokdarwis Kampung Grabah Hariono, sekaligus seniman gerabah dan patung.

Pihaknya sengaja melibatkan anak anak agar mereka turut mengenali dan mencintai Kali Brantas dengan ruang kreatif di sana. Ada permainan sungai, bermain lempung termasuk mengenal ikan-ikan endemi Sungai Brantas.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi mengapresiasi gelaran Festival Kali Brantas II, yang membawa pesan moral soal lingkungan.

“Sungguh ini gelaran wisata budaya yang mengedukasi anak-anak untuk cinta lingkungan. Ini mengajarkan kepedulian alam lingkungan sekitar kita,” kata Baihaqi.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x