CITY GUIDE FM, BATU – Kepala Desa Oro Oro Ombo Wiweko bersama TP PKK berencana untuk menggali potensi desa di sektor pariwisata dan UMKM. Saat ditemui di kantornya, Wiweko mengungkapkan bahwa pihaknya berencana melakukan sejumlah program.
Salah satunya adalah menciptakan batik yang memiliki corak yang menonjolkan ciri khas desa. “Tahun 2020 kami memang sudah ada kesepakatan dengan ibu ibu PKK kalau bisa di Oro Oro Ombo juga ada batik sendiri,” terang Wiweko.
Lantas, pada tahun 2021 dan 2022 sudah mulai ada kegiatan belajar membatik. Akhir tahun 2022 terlihat sudah ada beberapa lembar kain hasil latihan dari ibu-ibu tersebut. Wiweko berharap di tahun 2023 ini sudah bisa produksi kain batik khas Desa Oro-Oro Ombo tersebut.
“Ciri khasnya batiknya ada kaitannya dengan labu. Kenapa kita mengangkat labu karena dulu kakek moyang kita petani di sini mesti tidak lupa menanam labu. Sekarang sudah agak punah tapi masih tetap ada,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petinggi dan Lurah Kota Batu itu.
Buah labu sengaja dipilih untuk mengingat kembali masa kejayaan para petani labu. Karena saat ini, pertanian buah labu di Desa Oro-Oro Ombo sudah hampir punah.
Padahal dulu, produksi buah labu bisa sampai puluhan ton. Oleh sebab itu, Wiweko juga berencana untuk menghidupkan kembali pertanian labu meski mungkin tidak sebanyak dulu. Yakni dengan cara memfasilitasi pelaku UMKM untuk menciptakan produk olahan buah labu. (ref)
