Cerita Dua Dokter UB Setelah Pulang dari Gaza

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Dua dokter dari Universitas Brawijaya (UB), Dr dr Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat MKes MMR SpOT dan Dr dr Ristiawan Muji Laksono SpAn-TI SubspMN(K) FIPP telah tiba di Indonesia setelah hampir tiga pekan lamanya menjalankan misi kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Mereka tergabung dalam tim relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bekerja sama dengan Rahmah Worldwide. Selama bertugas di Rumah Sakit An-Nasr dan Rumah Sakit Eropa, keduanya menghadapi lonjakan pasien hingga 250 persen dari kapasitas normal, kerusakan fasilitas akibat serangan, serta kekurangan obat-obatan dan air bersih.
“Banyak prosedur medis terpaksa dilakukan dengan alat seadanya dan obat lama yang jarang dipakai,” ujar Dr Ristiawan.
Begitu pula Dr Kuntadi pun mengaku pengalaman di Gaza merupakan yang paling menggetarkan selama 40 tahun kariernya. Ia menceritakan kondisi anak-anak korban perang yang terbaring di lantai dengan luka parah dan kekurangan gizi dan kelaparan.
Bahkan tenaga medis setempat pingsan karena tidak makan selama dua hari. Salah satu momen paling membekas adalah saat ia menangani balita kurang dari dua tahun yang terkena peluru.
Selama dua minggu di Gaza, mereka hampir tidak pernah keluar rumah sakit karena ancaman sniper. Aktivitas mereka dipantau ketat, termasuk larangan memotret atau menggunakan ponsel secara bebas.
“Takdir sudah ditentukan, jadi saya menerima misi ini tanpa ragu,” kata Dr Kuntadi.
Keduanya mengajak masyarakat Indonesia untuk terus peduli terhadap Palestina. Menurut mereka, dukungan tidak selalu berbentuk materi, tetapi juga doa, kepedulian, dan kehadiran yang memberi harapan bagi mereka yang bertahan di tengah krisis.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa