
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Arema FC harus menelan kekalahan pahit saat menjamu Persita Tangerang pada lanjutan Super League 2025/2026 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Meski tampil dominan dan unggul jumlah pemain, Singo Edan justru tumbang dengan skor tipis 0–1 setelah Persita mencetak gol penentu di menit-menit akhir pertandingan.
Gol kemenangan Persita dicetak oleh Andrejic Aleksa pada menit ke-90+1. Bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak kedua, tim tamu mampu memanfaatkan kelengahan Arema lewat serangan balik cepat yang berbuah tiga poin berharga.
Sepanjang pertandingan, Arema FC tampil agresif dan menguasai jalannya laga. Tim asuhan Marcos Santos itu mencatatkan penguasaan bola hingga 70 persen serta menciptakan 19 peluang. Namun, dominasi tersebut tak mampu dikonversi menjadi gol akibat buruknya penyelesaian akhir dan solidnya pertahanan Persita.
Pelatih Arema FC Marcos Santos mengaku kecewa dengan hasil tersebut. Ia menilai anak asuhnya tampil baik sejak menit awal hingga akhir, namun gagal memanfaatkan keunggulan situasi.
“Semua tahu pertandingan ini bagus dari menit awal sampai terakhir. Kami punya banyak peluang, tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Saya sedih dengan hasil hari ini,” ujar Marcos, Selasa (30/12/2025).
Terkait kekalahan meski unggul jumlah pemain, Marcos menegaskan timnya seharusnya bisa mengontrol pertandingan.
“Dalam situasi seperti ini kami harus mengontrol laga. Kami menguasai bola, tapi transisi lawan tidak kami hentikan dan satu peluang mereka langsung berbuah gol,” katanya.
Ia menambahkan, kegagalan mencetak gol bukan soal strategi, melainkan efektivitas.
“Peluang banyak, tapi tidak ada gol. Ke depan kami harus lebih siap dan lebih tajam,” tegasnya.
Sementara itu, pelatih Persita Tangerang Carlos Gonzales Pena menyebut kemenangan ini sebagai hasil luar biasa. Ia mengapresiasi perjuangan para pemain yang harus bertahan dalam kondisi sulit, termasuk kehilangan sejumlah pemain akibat cedera dan kartu merah.
“Ini poin yang sangat berharga. Kami datang ke sini dengan banyak keterbatasan, tapi pemain menunjukkan mental luar biasa,” kata Pena.
Ia juga memuji keputusan taktis dengan memaksimalkan peran Andrejic Aleksa di menit-menit akhir.
“Arema bermain dengan garis tinggi dan di pergantian terakhir kami memaksimalkan tiga pemain. Kualitas Aleksa membuat perbedaan,” jelasnya.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa




