Anjal Gepeng di Kota Batu, Penanganan Belum Efektif?

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sekretaris Satpol PP Kota Batu Fariz Pasharella Shahputra menyebut kemunculan anjal gepeng itu datangnya musiman. Seperti saat liburan sekolah, Natal, tahun baru dan hari raya. Angkanya selalu mengalami peningkatan saat mendekati momen tersebut.
“Beberapa lokasi yang banyak ditemui itu mulai di area Alun-Alun Kota Batu dan beberapa persimpangan. Dari patroli Satpol PP, para anjal gepeng ini ada yang sudah sering terjaring dan masih belum jera,” kata Fariz.
Untuk itu, Fariz menegaskan akan memberikan sosialisasi ke masyarakat agar penanganan anjal gepeng bisa efektif. Kemudian melakukan evaluasi terhadap upaya penertiban dan pembinaan bersama stakeholder terkait.
Sementara itu, Pekerja Sosial Ahli Muda Dinas Sosial Kota Batu Hartono mengaku rutin melakukan patroli bersama Satpol PP Kota Batu di beberapa persimpangan dan fasilitas umum untuk menghalau anjal gepeng masuk. Dia mencatat datanya memang mengalami penurunan jumlah anjal gepeng.
“Tahun 2023 tercatat ada 28 anjal gepeng yang berasal dari Kota Batu, juga ada 6 lainnya berdomisili dari luar Kota Batu. Sedangkan 2024 angkanya menurun jadi 21 orang yang rata-rata dari daerah tapal kuda,” kata Hartono.
Mereka yang terjaring, jika warga Kota Batu maka harus menjalani treatment rehabilitasi dalam 3 bulan. Sedangkan jika bukan warga Kota Batu maka, pihaknya hanya bisa memulangkan dan mengomunikasikannya dengan dinsos asal untuk rehabilitasi.
Kaprodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang Luluk Dwi Kumalasari menyebut alasan Kota Batu selalu ramai anjal gepeng saat liburan, di antaranya karena daya tariknya sebagai Kota Wisata. Sudah pasti saat liburan selain ramai wisatawan, juga ramai anjal gepeng.
“Dan beberapa dari mereka tidak jera meski sudah ditindak berkali-kali juga karena sudah mentalnya meminta-minta,” kata Luluk.
Mereka memanfaatkan budaya masyarakat yang suka memberi dengan alasan bersedekah dan amal. (NF)
Editor : Intan Refa