CITY GUIDE FM – Kresek menjadi benda yang paling ekonomis dalam kehidupan sehari-hari untuk membungkus belanjaan. Meskipun begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengimbau untuk berhati-hati dalam pemakaian kresek. Terutama kresek hitam untuk membungkus makanan.
Terdapat sejumlah alasan mengapa kresek hitam berbahaya sebagai pembungkus makanan. Melansir berbagai sumber, berikut penjelasannya :
Baca juga :
Merupakan Plastik Daur Ulang
Warna sebetulnya bukan menjadi acuan seberapa bahayanya kresek, tapi melihat prosesnya. Kresek hitam berasal dari plastik yang didaur ulang dari limbah pestisida, kotoran hewan, limbah rumah sakit, dan lainnya.
Biasanya kresek ini sudah melalui proses daur ulang selama 4 sampai 5 kali. Hal ini terlihat dari tekstur kresek yang tebal, tidak elastis, tidak mudah sobek, kasar, dan berbau. Kemudian, dalam proses tersebut ada tambahan bahan kimia berbahaya polivinil klorida atau PVC. Jika bercampur dengan makanan, maka akan terkontaminasi.
Mengandung Zat Adiktif dan Logam Berat Berbahaya
Selain itu, pengolahan kresek hitam juga menggunakan zat adiktif dan logam berat berbahaya. Zat adiktif tersebut akan bereaksi terhadap makanan yang panas dan berlemak, seperti gorengan, daging, dan makanan cepat saji.
Terdapat Zat Pemicu Kanker
Bahan pelentur plastik yang ada di dalam kresek hitam mengandung zat karsinogen. Zat inilah yang menjadi pemicu kanker dalam tubuh saat bercampur dengan makanan yang terbungkus kresek hitam.
Tidak Sesuai Food Grade
Suatu bahan dapat dianggap food grade jika bahan tersebut tidak memindahkan zat berbahaya ke makanan. Contoh plastik yang aman sebagai pembungkus makanan dan sesuai standar adalah plastik bening jenis Low Density Polyethylene (LDPE). Sedangkan kresek hitam sudah jelas tidak termasuk, karena komponen plastiknya bisa masuk ke makanan.
Demikian penjelasan mengenai alasan kresek hitam berbahaya bagi makanan. Sebaiknya gunakan kresek hitam hanya untuk barang dan sampah saja.
Penulis : Faydina Rizki (magang)
Editor : Intan Refa
