NewsPeristiwa dan Kriminal

4 Personel Damkar Kota Batu Ikut Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny

Personel Damkar Kota Batu turut serta mengevakuasi korban runtuhan musala Ponpes Al Khoziny. (Foto: Istimewa)
Personel Damkar Kota Batu turut serta mengevakuasi korban runtuhan musala Ponpes Al Khoziny. (Foto: Istimewa)

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Proses evakuasi korban di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Selasa (7/10/2025) telah resmi berakhir. Berdasarkan data terbaru, total korban yang telah dievakuasi mencapai 171 orang, terdiri dari 67 orang meninggal dunia dan 104 orang selamat.

Runtuhnya gedung musala ini melibatkan banyak pihak dalam proses penanganannya, termasuk petugas pemadam kebakaran dari Kota Batu. Kabid Pencegahan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu Santoso Wardoyo mengatakan ada empat personel dari Kota Batu ikut diperbantukan dalam penanganan korban.

Mereka adalah personel dengan kemampuan khusus dalam operasi penyelamatan di reruntuhan bangunan.

“Kami membantu proses evakuasi mulai dari hari kedua, Selasa kemarin, hingga hari keempat. Kami berangkat dengan empat personel menggunakan kendaraan komando dan membawa peralatan untuk penanganan gedung runtuh,” jelas Santoso.

Para personel pemadam kebakaran ini memang fokus penanganan pada 72 jam pertama atau Golden 72 Hours, yakni masa krusial ketika korban masih memiliki peluang untuk diselamatkan.

“Kami memang tidak membantu hingga proses selesai hari ini. Kami membatasi karena prioritas kami menyelamatkan yang masih hidup. Saat itu ada indikasi lima orang yang masih bisa selamat,” ujarnya.

Pada hari ketiga, para relawan berhasil menyelamatkan lima orang dari reruntuhan. Di hari yang sama, dua jenazah lain juga ditemukan. Hari ketiga itu menandai berakhirnya masa Golden 72 Hours, di mana setelahnya kemungkinan korban selamat dari reruntuhan semakin kecil.

Santoso juga menceritakan betapa sulitnya proses evakuasi korban. Reruntuhan dengan model pancake collapse membuat pengambilan korban sangat berisiko. Jika tidak hati-hati, bangunan di sebelahnya bisa ikut roboh karena efek domino.

“Kadang ada jenazah yang tertumpuk, di atasnya beton. Kesulitannya, kalau kita paksa menarik jenazah itu, bisa menyebabkan runtuhan tambahan. Sekali beton itu jatuh, efek dominonya sangat berbahaya,” ungkapnya.

Dengan berakhirnya masa evakuasi hari ini setelah sepekan lebih penyelamatan, seluruh tim relawan dan petugas dari berbagai daerah, termasuk dari Kota Batu, kembali ke daerah masing-masing.

Reporter: Asrur Rodzi

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button