39 Ibu Hamil Meninggal di Malang dalam Setahun, Mengapa?
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Tidak sedikit ibu hamil yang menyadari ada perubahan dalam tubuhnya, terutama pada kehamilan 27 minggu. Dr Nyoman Luang SpOG RSU BRIMedika menyebutkan di antara perubahan itu adalah tekanan darah tinggi.
“Pada kasus tensi ibu hamil yang tiba-tiba naik, itu karena volume cairan pada tubuh bertambah. Sehingga menjadi beban kinerja jantung, bahkan sampai mengganggu fungsi ginjal,” kata dr Luwang.
Dia sendiri kerap menangani pasien yang ketika datang tekanan darahnya mencapai 200 mmHg. Sayangnya, mayoritas tidak percaya karena merasa tubuhnya baik-baik saja. Maka dari itu, perlu ada pemantauan dari tenaga kesehatan minimal 6 kali selama hamil.
“Apalagi usia 27 minggu itu perlu sekali, karena untuk mengantisipasi eklamsia. Sebuah kondisi ibu hamil yang tiba-tiba tensi tinggi yang membuat paru-parunya berisi cairan hingga membengkak. Ujungnya bisa kena gagal ginjal, pembengkakan otak sampai kejang-kejang,” lanjutnya.
Kondisi seperti ini, ibu hamil sangat beresiko tinggi meninggal akibat gagal nafas. Untuk mengantisipasi, pastikan ibu hamil tidak stres, penuhi kebutuhan protein harian dan rutin kontrol. Sedangkan menurut Medical Sosiolog Rinikso Kartono menjelaskan persoalan kematian ibu hamil di Indonesia masih ada kaitannya dengan masyarakat yang lebih percaya mitos dari pada dokter.
Sederhananya, banyak yang percaya dengan “katanya orang-orang” ketimbang nakes. Menurut Rinikso, perlu juga edukasi pada ibu hamil soal pemenuhan gizi. Sehingga tidak ada alasan makan fast food dengan dalih ngidam.
Perlu juga pelibatan tokoh-tokoh untuk menyebarkan ilmu soal healthy lifestyle ibu hamil. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :