Wujudkan Malang Tanpa Begal
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Belakangan ini, masyarakat Kota Malang resah dengan kemunculan begal yang tak segan melakukan tindak kriminal. Dalam Idjen Talk bertajuk “Wujudkan Malang Tanpa Begal“, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdianto menjelaskan adanya laporan begal itu, pihaknya melakukan patroli rutin di jam rawan.
“Biasanya ketika memasuki sore hari, sekitar pukul 17.30-18.30 WIB. Para pelaku memanfaatkan momen, karena banyak orang yang beribadah,” kata dia.
Yudi membenarkan sejumlah laporan begal yang masuk dan masih proses penyelidikan. Yang jadi kendala adalah pelaku menggunakan helm dan tanpa nomor polisi. Untuk itu, jajaran kepolisian memaksimalkan peran Polisi RW untuk memberikan edukasi masyarakat, supaya lebih waspada.
Baca juga :
“Untuk kejadian begal yang terjadi di Danau Kerinci sampai korban kena sabetan di kepala, sekarang masih proses penyelidikan,” jelas Ipda Yudi.
Sementara itu, Pakar Sosiologi UNMER Malang Catur Wahyudi memperhatikan, para pelaku begal justru lebih banyak anak usia remaja. Di mana yang secara ekonomi masih belum banyak beban seperti orang dewasa.
“Tapi mereka punya alasan tertentu. Seperti ada gaya hidup mereka yang mendorong mereka melakukan begal,” kata Catur.
Menurutnya, kejahatan pada remaja perlu dilakukan pendalaman. Karena bisa jadi kejahatan mereka itu masih berkelanjutan dengan tindakan menyimpang lain. Seperti narkoba atau mungkin mereka yang biasa minum minuman keras.
Catur menambahkan sebenarnya begal itu memiliki resiko tinggi. Ketika tertangkap, peluang dikeroyok warga sampai meninggal cukup tinggi. Sehingga perlu nyali yang besar. Ini membuktikan bahwa para pelaku ini juga sebenarnya ingin uji nyali mereka. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :