Wujudkan Inklusi dan Support Down Syndrome
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Setiap tanggal 21 Maret kita memperingati Hari Down Syndrome Sedunia atau World Down Syndrome Day (WDSD). Pada tahun ini, mengangkat tema “End the Stereotypes” untuk mengakhiri stereotipe negatif yang mendiskriminasi anak down syndrome (DS). Dalam Idjen Talk yang bertajuk,”Wujudkan Inklusi dan Support Down Syndrome“, Ketua Divisi Tumbuh Kembang FKUB RSSA Malang Dr dr Ariani, Sp A(K), M Kes menyampaikan, down syndrome tidak disebabkan karena faktor lingkungan atau makanan.
“Ada 3 jenis DS, di antaranya trisomi 21 atau jenis klasik. Sekitar 90 persen penderita DS mengalami jenis ini. Kemudian ada jenis translocation, yaitu jenis DS yang bisa diturunkan dari orang tua ke anak. Selain itu, ada jenis mosaicism, sebagai jenis yang paling langka,” kata dr Ariani.
Dia menambahkan tidak ada cara untuk mencegah down syndrome. Namun, para calon orang tua bisa melakukan deteksi dini sebelum hamil. Dengan melakukan tes genetik, untuk mengetahui potensi menghasilkan keturunan DS atau tidak. Ketika sudah hamil, juga bisa rutin USG atau cek darah untuk calon ibu.
Baca juga :
Sementara itu, Orang Tua Anak DS Ravi Manzilavi mengatakan, saat mengetahui anaknya penderita DS, dia sempat mengira anaknya tidak bisa melakukan hal-hal seperti anak pada umumnya. Tapi seiring tumbuh dan kembangnya, anaknya mampu belajar meskipun lebih lambat.
“Tantangan yang sering kami hadapi yaitu sistem imun anak rendah, sehingga rentan tertular penyakit. Jadi harus ada pengawasan ekstra terkait kesehatan anak,” kata Ravi.
Orang Tua Anak DS yang lain Nurwahidah, juga mengatakan, anaknya sudah di masa transisi menuju remaja, berusia 16 tahun. Anak gampang meniru yang dilihat, jadi lingkungan sekitar tidak boleh mempengaruhi hal buruk. (FARICHA UMAMI)
Editor : Intan Refa, Kornelia Midun
Simak tema Idjen Talk lain :