NewsPendidikan

Wawali Kota Malang : Kebijakan Pendidikan Harus Berbasis Akademis


Wawali Kota Malang Ali Muthohirin menghadiri dialog Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah. (Foto : Heri Prasetyo)
Wawali Kota Malang Ali Muthohirin menghadiri dialog Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menekankan pentingnya mempertahankan karakter toleran dan ramah khas “Malangan”, sebagai bagian menjadikan Kota Malang sebagai miniatur Indonesia.

Saat menghadiri dialog Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah, pada Senin (2/6/2025), ia mengatakan Malang adalah kota dengan beragam etnis dan suku. Mewakili Indonesia kecil. Namun, ia mengkhawatirkan karakter Malangan yang ramah dan toleran mulai memudar. Terutama di dunia pendidikan yang dia nilai gagal membangun bangunan sosial yang kuat.

“Karakter yang ramah, yang toleran, ini menjadi bangunan karakter yang harus dibangun di tiap sekolah yang hari ini mulai luntur. Bangunan sosial kita kan agak berjarak,” kata Ali.

Menurutnya, setiap kebijakan pendidikan, harus berbasis penelitian akademik bukan sekadar populis atau politis. Termasuk yang terkait pembangunan karakter dan keagamaan. Ia memberi contoh wacana kewajiban sholat berjamaah di sekolah.

“Seharusnya karena memang ada keinginan beberapa orang tua untuk mewajibkan sholat berjamaah itu di tiap sekolah. Tapi kan harus berbasis penelitian yang ada,” jelasnya.

Selain itu, kebijakan pendidikan juga harus mempertimbangkan keragaman siswa, termasuk yang non-Muslim. Sehingga implementasinya sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

Maka, kata Ali menumbuhkan “sifat kebinnekaan” merangkul semua jenjang sosial sebagai karakter siswa. Ia juga mengapresiasi nilai positif yang terlihat, seperti pada mahasiswa yang aktif dalam kajian keagamaan di kampus seperti UNMER, yang menunjukkan karakter moralitas yang kuat.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button