News

Walikota Malang Tekankan RT/RW Perkuat Kampung Tangguh

Dokumen Rahasia

Jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat, membuat Pemkot Malang gelar rapat koordinasi dan evaluasi bersama Forum Koordinator Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).

Kali ini Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Blimbing yang diajak untuk mengevaluasi penerapan PPKM Mikro Darurat. Yang menjadi perhatian dibahas salah satunya penguatan kembali Kampung Tangguh di masing-masing RT/RW.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, akan bersama-sama melakukan tracing dan treatment. Selain itu, penguatan PPKM Mikro atau Kampung Tangguh juga dikuatkan kembali.

“Kita punya kearifan lokal yang luar biasa ketika fungsi-fungsi RT/RW diajak,” ujarnya di Gazebo Balaikota Malang, Rabu (28/7/21).

Dirinya mengatakan, beberapa negara sudah selesai penanganan covid-19, dan masuk gelombang kedua. Kelalaian menjaga protokol kesehatan (prokes) di daerah-daerah berdampak penyebaran gelombang mutasi virus baru.

Pemkot Malang mengaku, ada kendala yang diterima seperti pemulasaran jenazah dan proses pemakaman. Kendala lain, petugas relawan di masing-masing RT/RW tidak memiliki identitas.

“Satgas covid bisa diberikan rompi atau pengenal dari Pemkot Malang, tambah Sam Sutiaji sapaan akrabnya.

Mantan Wakil Walikota Malang periode 2013-2018 ini menambahkan, problem bagi isolasi terpusat (isoter) terletak pada tenaga kesehatan (nakes). Semakin banyak jumlah isoter, tidak dibarengi jumlah nakes malah akan membuat pasien lambat penanganan.

“Tidak harus semua ditarik ke isoter. Isoter diperuntukkan bagi saudara-saudara kita yang secara fisik mereka belum mampu,” pungkasnya.

Salah satu perwakilan dari Kecamatan Lowokwaru memaparkan kepada Walikota Sutiaji tentang penyebaran virus sudah merata di seluruh RW. Ada 17 orang warga meninggal ketika sedang menjalani isoman. Ada yang tertangani, dan ada yang tidak. Pernah kejadian baru 14 jam isoman bisa dievakuasi.

Sementara untuk jumlah isoman di Kecamatan Lowokwaru sekitar 500 sampai 600 orang. Namun, jumlah tersebut fluktuatif sesuai pengecekan pasca dua minggu menjalani isolasi. Untuk lokasi isoman, ada yang ditempatkan di Balai RW, namun tidak menerima RW lainnya. 

Setelah mengadakan rapat evaluasi, Pemkot Malang mencoba oximeter yang disumbangkan dari Juragan 99 Corps. Sebanyak 500 oximeter itu akan dibagikan ke setiap RT & RW di Kota Malang.

Reporter: Ocky Novianton

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x