Budaya dan PariwisataNews

UMKM di Batu Bisnis Festival Berhasil Jalin Kerja Sama dengan Kota Lain


Wali Kota Batu Nurochman melihat-lihat produk UMKM di Batu Bisnis Festival 2025. (Foto : Istimewa)
Wali Kota Batu Nurochman melihat-lihat produk UMKM di Batu Bisnis Festival 2025. (Foto : Istimewa)

CITY GUIDE, KOTA BATU – Sedikitnya ada 39 booth dan 38 tenda berdiri di halaman Gedung Balai Kota Among Tani. Tak ketinggalan, ada panggung pertunjukan dalam gelaran Batu Bisnis Festival 2025 dan Jambore Desa Wisata 2025.

Event ini menjadi upaya untuk menampung produk-produk UMKM lokal sekaligus membentuk jejaring antar-UMKM dari berbagai daerah. Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Onny Ardianto menjelaskan bahwa kegiatan yang berlangsung sejak Kamis (31/7/2025) hingga Minggu (3/8/2025) ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi secara keseluruhan.

“Jadi instansi pemerintah dan instansi swasta, ini peserta, membentuk jejaring antar-UMKM. Kalau jejaring sudah terbentuk, maka perputarannya semakin meningkat,” jelas Onny.

Onny juga menambahkan bahwa sejumlah kerja sama berhasil terjalin dari kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini. Sejumlah pengusaha batik lintas daerah dan pelaku usaha kopi telah mampu berjejaring dan menjalankan kegiatan bersama.

“Pengrajin batik di Kota Batu sudah berjejaring dengan kota lainnya. Ada juga penjualan kopi hasil jejaring ini, membuat mereka pada tahun lalu melakukan kegiatan penjualan bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman menyebut bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk meningkatkan aktivitas UMKM. Tetapi juga menjadi ruang bagi para pengrajin untuk menampilkan produk mereka.

“Iya, tentu ada display pajang untuk UMKM, ada tempat difabel juga. Kalau ini jadi kegiatan rutin, ada ruang display buat produk mereka, tentu membantu produktivitas perajinnya,” jelas Nurochman.

Ia menambahkan bahwa beberapa kota sudah rutin menggelar event serupa. Itu menjadi tanda bahwa setiap daerah sedang menampilkan kekuatan ekonomi lokal masing-masing.

“Kemarin kita di Kediri, sekarang Dinas Pariwisata Kota Batu bikin. Saya rasa ini kita dukung bersama agar setiap perajin mendapatkan ruang untuk kemudian bisa menunjukkan potensi karya-karyanya,” jelasnya.

Nurochman juga mengingatkan pentingnya orisinalitas dan konsep yang jelas agar produk maupun desa wisata di Kota Batu bisa bersaing dengan daerah lain. Ada baiknya wisata di Kota Batu sebaiknya tidak sekadar meniru konsep dari tempat lain.

“Tentu dengan konsep yang didatangkan lebih awal, supaya semua desain wisata punya arah dan karakter di masing-masing desa, sehingga bukan hanya adopsi dari kota lain. Diusahakan disesuaikan dengan karakteristik Kota Batu. Jati diri harus diangkat,” tutupnya.

Reporter : Asrur Rodzi

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button