Terlampau Panas, 5 Negara Ini Alami Kebakaran Hutan Hebat
CITY GUIDE FM – Belakangan ini kebakaran hutan di Kanada sedang menjadi sorotan dunia. Kebakaran ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Kanada. Kondisi cuaca yang panas menjadi salah satu penyebab. Puluhan ribu warga yang berada di dekat wilayah kebakaran dievakuasi menuju daerah lain yang lebih aman.
Tak hanya di Kanada, sejumlah wilayah di berbagai penjuru dunia mengalami hal serupa. Berikut ini ringkasan insiden kebakaran yang melanda beberapa negara.
Kanada
Kebakaran hutan tahun ini merupakan yang terburuk dalam sejarah Kanada, melebihi musim kebakaran tahun 1989, 1995, dan 2014. Menurut data dari Canadian Interagency Forest Fire Center, hingga 24 Juli 2024 terdapat 4.706 titik api yang teridentifikasi di Kanada. Dengan area yang terbakar mencapai 11,7 juta hektare.
Kebakaran hutan ini tersebar luas di 13 provinsi, meliputi di Alberta, British Columbia, Nova Scotia, Ontario, dan Quebec. Asap dari kebakaran hutan Kanada ini lantas memicu peringatan kualitas udara dan evakuasi di Kanada dan AS.
Spanyol
Pada tanggal 15 Juli terjadi kebakaran hutan di Pulau La Palma, yang menyebabkan lebih dari 4.000 orang dievakuasi. Surat kabar Spanyol El Pais melaporkan pada tanggal 19 Juli, kebarakan 2.900 hektar dari pulau tersebut, termasuk 200 hektar dari Taman Nasional Caldera de Taburiente.
Periode kekeringan berkepanjangan yang melanda Spanyol, menjadi penyebab utamanya. Bahkan negara ini mencatat rekor kekeringan terpanjang dan terparah dalam empat bulan pertama tahun 2023.
Yunani
Sejak 18 Juli 2023 di Pulau Rhodes, Yunani telah terjadi kebakaran selama tujuh hari. Kobaran api semakin besar akibat angin kencang dan gelombang panas. Insiden ini telah menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 20 orang, serta menghanguskan puluhan wilayah. Akibatnya, lebih dari 100 rumah dan bisnis telah rusak.
Petugas pemadam kebakaran, menjatuhkan pengebom air menggunakan pesawat dari udara. Tidak hanya itu bahkan sejumlah negara memberikan bantuan. Termasuk Siprus, Perancis, Israel dan Italia.
Amerika Serikat
Menurut data Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, sepanjang tahun 2023 hingga Juli, terdapat 3.619 titik kebakaran hutan yang terjadi. Melansir Bloomberg, karhutla di California telah mengalami peningkatan sekitar lima kali lipat sejak tahun 1971 hingga 2021 akibat efek perubahan iklim. Para ilmuwan juga telah memprediksi bahwa pada 2050 mendatang, luas area yang terbakar pada musim panas akan meningkat 50 persen.
Rusia
Shaidurikha, desa kecil yang terletak di dekat Yekaterinburg, Ural, Rusia Tengah mengalami kebakaran hutan pada 12 Juli 2023 dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Akibatnya, satu orang meninggal, dua orang mengalami luka bakar dan 41 rumah hangus terbakar saat api menyebar dengan cepat. Kondisi cuaca yang kering dan berangin turut berkontribusi terhadap intensitas kebakaran.
Aljazair
Begitu pula dengan Aljazair, karhutla yang cukup hebat melanda akibat gelombang panas yang mencapai 49 Celcius, pada Senin (24/7). Kementerian Dalam Negeri Aljazair melaporkan korban tewas akibat kebakaran hutan ini telah meningkat menjadi 34 orang termasuk 10 tentara.
Sekitar 8.000 petugas pemadam kebakaran berjibaku untuk mengendalikan api. Mereka melanjutkan operasi pemadaman api di wilayah Boumerdes, Bouira, Tizi Ouzou, Jijel, Bejaia, dan Skikda.
Penulis : Miftachul Ni’mah (magang)
Editor : Intan Refa