Skill vs Ijazah: Tantangan SDM Muda di Pasar Kerja Malang

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Program Magang Nasional yang digeber pemerintah saat ini, seolah menjadi peluang bagi para fresh graduate untuk meningkatkan kualifikasinya di dunia industri. Fungsional Pengantar Kerja Ahli Muda Dinas Tenaga Kerja PMPTSP Kota Malang Eka Yudha Sudrajad mengatakan ada 2 permasalahan di sektor tenaga kerja. Tantangan ini yang menjadi penyebab banyaknya tenaga kerja yang tidak terserap.
“Pertama adanya gap vertikal. Di mana ketika seseorang dengan kualifikasi pendidikan tinggi tidak bisa memasuki dunia kerja, karena kurangnya lowongan kerja. Akhirnya ikut bersaing pada kesempatan kerja di bawah level pendidikannya,” jelasnya.
Masalah kedua adalah adanya gap horizontal di mana angkatan kerja harus melakukan re-skilling atau mengubah skill agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Karena itu, pihaknya rutin melakukan pelatihan untuk menambah skill angkatan kerja dan meminimalisir angka pengangguran.
Senada dengan Eka, Dekan Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya Mukhammad Kholid Mawardi juga mengatakan jumlah lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan industri saat ini memang tidak seimbang. Kondisi ini akhirnya membuat over supply tenaga kerja.
“Program link and match yang dikembangkan perguruan tinggi juga sangat penting untuk menyesuaikan lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Kholid berpesan, ijazah memang menjadi salah satu kualifikasi untuk pencari kerja. Tetapi yang paling penting adalah lulusan harus memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan industri. (AN)
Editor: Intan Refa