LifestyleNews

Sirkuit Balap, Jadi Solusi Mewadahi Balapan Liar?

ilustrasi balapan liar di jalanan umum. (freepik.com/serhii_bobyk)
ilustrasi balapan liar di jalanan umum. (freepik.com/serhii_bobyk)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Ajang balap liar di sejumlah ruas jalan di Kota Malang seperti di Jalan Veteran maupun Jalan Ciliwung lama kelamaan membuat gerah masyarakat. Dari beberapa opini para City Guiders, salah satu solusi menangani balapan liar adalah dengan membangun sirkuit.

“Saya usul saja, bikinkan sirkuit buat ajang balap di Kota Malang. Toh, bisa jadi pemasukan lewat sewa sirkuit itu sendiri. Sampai kapan merazia balap liar yang mereka-mereka ini suka kucing-kucingan?,” kata pendengar Anang Susanto.

Usulan ini juga mendapat dukungan dari City Guider lain yaitu Ockta Permono. Menurutnya, sirkuit di Kota Malang memang tidak ada saat ini. Sehingga mereka tidak punya fasilitas untuk menyalurkan hobinya.

“Contoh di Kabupaten Malang, para pembalap difasilitasi dengan adanya Kanjuruhan Night Balap. Jadi balap liar mulai berkurang. Zaman dulu tahun 2000-an di GOR Ken Arok dibuat balapan sekarang sudah dibeton. Para pembalap liar akan berhenti jika sudah ada sirkuit menurut saya,” kata Ockta.

Di sisi lain Anjar Rachmansyah mengamati fenomena balap liar ini tidak jauh dari knalpot brong. Menurutnya, perlu ada sanksi sosial sebagai salah satu alternatif seperti larangan beli BBM di wilayah Malang,” kata Anjar.

Pun bengkel yang biasa memodifikasi motor-motor juga harus mendapatkan sanksi. Senada dengan Anjar, Denny R pun setuju bahwa kepolisian harus melarang dan memusnahkan knalpot brong.

“Tidak akan ada balap liar dengan knalpot standard, kecuali motor sport. Kebanyakan balap liar pakai motor biasa bukan sport,” kata Denny.

Sementara dari sisi personality, Dosen Psikologi Universitas Brawijaya Ali Mashuri SPsi MSc Phd mengatakan orang melakukan risky driving karena mereka adalah attention seeking. Di mana individu ini sangat menyukai tantangan lewat pengakuan dari teman-temannya.

“Apalagi ada suporter di jalan yang juga memantik balapan liar terus ada,” kata Ali.

Sehingga menurut Ali, perlu ada katarsis alias penyaluran bakat minat secara positif. Maka solusi membangun sirkuit untuk menangani balapan liar, menurutnya cukup efektif. Dengan begitu, hal-hal berisiko seperti ini bisa beralih ke kegiatan yang bersifat konstruktif. Karena sebenarnya mereka memiliki skill yang cukup mumpuni.

Sedangkan jika melalui intervensi, maka ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu penindakan dan sosialisasi.

“Yang paling efektif sebenarnya ya, mengikutsertakan pelaku (balap liar) yang sudah tidak lagi balapan dalam sosialisasi. Dia bisa menyampaikan terkait dampak negatif dan seterusnya. Karena kadang kalau yang melakukan sosialisasi itu tidak representatif, mereka kurang bisa menerima,” jelasnya.

Sehingga, pemerintah bisa mengidentifikasi dan merekrut mantan pebalap untuk bisa berkolaborasi bersama.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button