NewsPemerintahan

Satu Jalur Penyelamat Klemuk Rampung, Dishub : Perlu Ada Kajian

Jalur Penyelamat yang dibangun swadaya oleh warga Desa Songgokerto (Foto : Intan Refa S)
Jalur Penyelamat yang dibangun swadaya oleh warga Desa Songgokerto (Foto : Intan Refa S)

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Satu dari dua jalur penyelamat di jalur alternatif Klemuk, Desa Songgokerto yang mulai pergerjaannya sejak Maret lalu, kini telah selesai. Gagasan untuk membangun jalur penyelamat ini datang dari masyarakat Desa Songgokerto sendiri.

Karena di jalan ini kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, baik menimbulkan korban jiwa maupun luka. Sebab, kontur jalur Klemuk ini cukup curam serta berkelok. Sehingga sering menyebabkan rem kendaraan cepat aus dan blong. Sudah tak terhitung lagi berapa kali kecelakaan yang terjadi di jalur ini.

Namun demikian, kabar pembangunan Jalur Penyelamat Klemuk secara swadaya tersebut, sempat dinilai kurang aman oleh Pemkot Batu.

“Jalur keselamatan itu harus dihitung lebarnya berapa. Mungkin nanti akan kami anggarkan sajalah, kita yang buat nanti. Itu kan swadaya masyarakat, itu harus dihitung secara teknis sebetulnya,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Imam Suryono.

Itu artinya, Pemkot Batu akan membangun sendiri Jalur Penyelamat, yang lebih sesuai standar keamanan. Padahal, menurut catatan dari tim relawan siaga Klemuk, hampir setiap hari ada kecelakaan akibat rem blong, apalagi saat lebaran.

Setidaknya ada lebih dari 20 kendaraan yang selamat berkat keberadaan jalur penyelamat tersebut. Satu contohnya ada satu kendaraan Toyota Avanza yang membawa rombongan dari Kediri. Avanza ini juga mengalami rem blong beberapa waktu lalu, sebelum akhirnya sopir membanting setir ke arah jalur penyelamat.

Laju kendaraan langsung tertahan berkat pasir sedalam 30 cm, dan tumpukan karung serta ban di sekeliling area penyelamat. Hal ini tentu, mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas maupun korban luka.

“Sekarang muncul jalur keselamatan, karena tingkat kecelakaan di sini kan terbilang tinggi. Makanya kita bangun seperti itu, kecuali kalau ndak ada kecelakaan ngapain saya bangun itu. Tapi meskipun sudah ada jalur penyelamat, kembali lagi warga masyarakat setempat dan orang lain tetep punya penilaian masing-masing. Pro kontra itu wajar,” kata Eko, kepada reporter City Guide FM.

Meskipun telah terdapat jalur penyelamat ini, masyarakat setempat tetap menyarankan agar selalu mengecek kondisi kendaraan saat melintas di jalan ini. Di samping itu juga, mereka juga berharap kepada pemerintah untuk mau menambah penerangan jalan dan rambu di daerah ini yang tergolong masih minim. (rep)

Reporter : Intan Refa

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x