Satu Anak Diamankan Satpol PP, Bocah Penjual Bakpao Tak Terlihat Lagi
CITY GUIDE FM, BATU – Masyarakat Kota Malang pasti sudah familiar dengan keberadaan bocah penjual bakpao yang berada di sejumlah titik. Ada yang di Jalan Ijen, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Veteran hingga Alun-Alun Tugu.
Kondisi ini menimbulkan keresahan dari masyarakat, karena khawatir bahwa anak-anak tersebut dipaksa bekerja. Padahal mereka seharusnya sekolah, belajar dan bermain bersama kawaan-kawannya.
Setelah itu, Satpol PP kemudian mengamankan salah seorang dari bocah itu Senin lalu (13/3). Menurut pantauan dari reporter City Guide, dari Rabu sore (15/3) hingga Kamis siang (16/3), bocah-bocah itu tampak tidak lagi berjualan sebagaimana biasanya.
Hal ini diduga karena imbas dari pengamanan salah seorang kawan mereka, sehingga membuat bocah yang lainnya merasa takut. Dengan begitu, mereka libur berjualan untuk sementara hingga kondisi dirasa aman untuk berjualan kembali.
“Katanya sih anak ini dari Muharto. Sedangkan jualan mereka ini ada yang mengatakan buatan orang tuanya, ada juga yang mengatakan mereka mengambil stok jualan dari tetangga,” kata salah seorang warga, Afifa.
Tidak sedikit masyarakat yang berpikir bahwa, anak-anak ini sebenarnya adalah menjual belas kasihan. Karena dari cara berjualan pun cenderung pasif dan tetap berada di posisinya dalam kondisi apapun. Ketika panas terik dia kepanasan dan ketika hujan, dia kehujanan.
Siapapun pasti iba. Dan ini sebetulnya sudah terjadi sejak lama, meskipun dari Dinas P3AP2KB sudah melakukan serangkaian upaya. “Kita sudah memberikan pembinaan baik kepada anak dan orang tuanya, mulai dari konseling, pemberian pelatihan kepada orang tua dan seterusnya,” ungkap Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Nurul Rahmawati.
Namun sayangnya, situasi ini terus berulang. Mungkin dari Dinas P3AP2KB harus mulai memikirkan metode pendekatan lain yang lebih mengena. Sehingga jangan sampai hal ini terus berkembang dan menjadi kebiasaan. (ref)