CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Ribuan massa gabungan dari driver taksi dan ojol se-Malang Raya serbu Balai Kota dan DPRD Kota Malang, Senin (18/9). Mereka menuntut agar pejabat eksekutif ikut berperan aktif dalam menetapkan surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur tentang tarif dasar jasa taksi dan ojek online.
Sejak pukul 08.22 WIB, terpantau rombongan driver ojol Malang sudah mulai bergerak menuju ke balai kota. Mereka memarkirkan puluhan mobilnya mengelilingi Alun-Alun Tugu. Koordinator aksi, Guruh mengatakan, para driver sangat tertekan dengan tarif jasa yang tiap tahun semakin naik. Bahkan, itu merugikan bagi mereka.
“Dalam SK Gubernur sudah jelas, bahwa pihak aplikator harus menurunkan tarif jasa yang semula 20 persen menjadi 15 persen. Tapi, sampai sekarang mereka masih membangkang,” ujarnya.
Baca juga :
Guruh mengungkapkan, tarif 20 persen tersebut sangat menyengsarakan para driver taksi maupun ojek online. Sebab, tarif itu terpotong dari biaya pemesanan, biaya tanam pohon, biaya layanan serta biaya pengembangan aplikasi.
Sehingga, pendapatan driver online yang semula bisa membawa pulang Rp 400-500 ribu justru berkurang menjadi Rp 50 ribu saja.
“Kita sudah audiensi kemarin (07/08), melalui Komisi C. Tapi, jawaban dari aplikator tidak bisa memberikan kepastian terkait harga. Ini kan sangat merugikan bagi kami,” ungkapnya.
Reporter : Oky Novianton
Editor : Intan Refa
