Rantai Besi Segeli ‘Jalur Tikus’ Trotoar Jembatan TunggulMas

Beberapa pengendara sepeda motor yang hendak menerobos di ‘jalan tikus’ trotoar Jembatan TunggulMas, Rabu (11/5/22) kini harus gigit jari. Pasalnya, jalur itu sudah terpasang rantai besi yang tidak bisa dilalui lagi.
Bahkan, pantauan reporter City Guide FM saat berada dilokasi sempat melihat 3-5 pengendara sepeda motor baik dari arah jembatan TunggulMas maupun arah Jalan Raya Tlogomas yang nekat menerobos itu, akhirnya gagal melintas.
Ada yang mencoba mengutak-atik rantai yang terlilit itu, hingga ada juga yang akhirnya memilih jalur lain dengan melihat kondisi tersebut.
Salah seorang warga sekitar Jembatan TunggulMas, Hartono (60) bilang, ada beberapa warga dengan orang yang berseragam dinas perhubungan melakukan pemasangan rantai itu.
“Sekitar jam 12.00, itu sudah mulai dipasang. Jadi dililit kemudian baru digembok dan ditambah dengan kawat besi,” ujarnya.
Ia menyebut, selama ini kemacetan kerap kali terjadi di Jembatan TunggulMas, meski ruas jalannya sudah ditutup.
“Biasanya macet di jam 07.00, 16.00, sampai malam pukul 18.00. Kalau dimulut jembatan itu jalannya bisa dibuat lebar, aksesnya pasti lebih lancar,” tambahnya.
Kemudian, reporter City Guide FM mencoba konfirmasi penutupan rantai itu ke Kepala Dishub Kota Malang, Heru Mulyono melalui saat ditemui di sela-sela rapat paripurna DPRD Kota Malang.
Namun, ia tak menjawab soal penutupan ‘jalur tikus’ itu, bahkan mantan camat Klojen ini hanya merespon dengan jawaban lain. “Kami segera kumpulkan forum lalu lintas pada Kamis minggu depan guna bahas itu (Jembatan TunggulMas),” kata Heru.
Sejak ditutup tanggal 25 April lalu oleh polisi, jembatan yang menghabiskan dana anggaran Rp. 39,7 Milyar ini sempat menjadi titik kemacetan baru.
Sebelumnya, polisi dan Dinas Perhubungan (Dishub) memasang water barier di setiap sisi ujung jembatan, baik dari sisi jalan raya Tlogomas maupun jalan Saxophone agar tidak dilintasi oleh kendaraan.
Nyatanya, beberapa pengendara sepeda motor maupun warga nekat membuka pembatas itu. Keesokan harinya, polisi dan dishub memasang papan berbahan besi dan dilas, agar tidak bisa dibongkar.
Namun, pembatas tambahan itu, hanya menutup di ruas badan jalan. Sehingga pengendara motor masih bisa terobos di trotoar jembatan tersebut. Ditambah lagi adanya ‘pak ogah’, membuat kemacetan itu masih terjadi.
Sebagai informasi, Jembatan TunggulMas ini dibangun dengan panjang ±314 meter yang menghubungkan antara wilayah Tunggulwulung dengan Tlogomas, yang disinyalir sebagai jalur baru mencegah kemacetan yang sering terjadi dikawasan Dinoyo. (OK)