Radio, Bukan Hanya Sekedar Didengar Tapi Juga Edukasi
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Media elektronik radio saat ini harus bertempur di tengah derasnya media-media informasi lain yang terus bermunculan. Keberadaan radio perlahan terpinggirkan, namun masih cukup bertahan dengan strategi khusus, salah satunya dengan program edukasi.
Radio City Guide FM mengulas topik ini secara khusus dalam talkshow Idjen Talk bertajuk “Radio, Bukan Sekedar Didengar”, bersama dua narasumber. Mereka adalah Direktur Quadrant Consulting Ronny H Mustamu dan Pakar Komunikasi UNAIR Suko Widodo.
Ronny mengatakan selama ini fungsi utama radio menekankan pada dua elemen, yaitu media pemberi informasi dan media hiburan. Tapi saat ini muncul elemen ketiga yaitu sebagai radio sarana edukasi yang butuh penguatan.
Sebab menurutnya di era derasnya arus informasi ini muncul fenomena information overloading. Artinya sebuah kondisi masyarakat yang merasa kewalahan dan justru terjadi paralysis of choice atau kelumpuhan memilih.
Karena itu, radio harus hadir secara berbeda yaitu dengan memberikan program dan informasi sesuai kebutuhan pendengar.
“Ada segitiga hubungan yang harus pengelola radio perhatikan saat ini, yaitu program, audiens dan pengiklan. Karena suatu program kalau tidak berkualitas bakal ditinggal audiens,” jelas Ronny.
Begitu pula dengan Suko Widodo. Menurutnya kondisi information overload ini menjadi tantangan tersendiri untuk industri radio. Salah satunya bisa menjadi peluang saat muncul berita hoax, di mana radio bisa meluruskan kabar tersebut.
“Apalagi dengan karakteristik radio yang bisa menyebarkan informasi secara masif dan cepat. Jadi radio harus bisa menjadi ruang dan sarana masyarakat menyuarakan gagasannya. Serta sarana diskusi jadi radio bukan hanya sekedar didengar,” ungkapnya. (AN)
Editor : Intan Refa