Pertamina Jatimbalinus Sebut Pembatasan Beli BBM Di SPBU Untuk Hemat Stok
Pasca rumor kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar, sejumlah SPBU di Malang Raya melakukan pembatasan jumlah pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar.
Hal itu mendapatkan tanggapan dari pihak Pertamina Patraniaga wilayah Jatimbalinus. Section Head Comrel MOR V Arya Takur mengatakan, pembatasan jumlah pembelian BBM itu dilakukan untuk menjaga stok bahan bakar di SPBU tetap mencukupi. Hal itu menyesuaikan keputusan dari Pemerintah.
“Setiap SPBU itu memiliki kuota yang sudah ditetapkan Pemerintah melalui BPH Migas. Nah mungkin dari berita-berita kemarin, sebenarnya kuota sudah 75 persen secara keseluruhan,” ujarnya Rabu (31/8/22).
Arya menyebut, jika mengacu pada surat keputusan BPH Migas (stok BBM) harus bertahan sampai Desember 2022. Sedangkan untuk mengamankan kuota yang sudah menipis itu mungkin dilakukan pembatasan di setiap SPBU.
“Pembatasan pembelian BBM itu hanya diberlakukan di beberapa SPBU yang stoknya menipis agar bisa mencukupi hingga akhir tahun. Sedangkan SPBU yang kuotanya aman tidak memberlakukan pembatasan,” tuturnya.
Dirinya pun mempertanyakan setiap SPBU akhirnya harus melakukan kebijakan masing-masing. “Kalau kuotanya aman tidak memberlakukan hal itu, tapi kalau kuota yang sudah melampaui batas, mungkin mereka melakukan hal itu (pembatasan) agar ngejaga (stok) sampai akhir Desember,” terangnya.
Kepada reporter City Guide FM, ia menyebut permintaan bahan bakar di daerah-daerah secara keseluruhan mengalami peningkatan, terlebih di wilayah Malang Raya yang menjadi tujuan wisata masyarakat.
Sedangkan saat ditanya terkait peningkatan pembelian itu, apakah ada hubungannya dengan rencana kenaikan harga bahan bakar, dikatakan Arya pihaknya tidak bisa berbicara sejauh itu.
“Ya kalau itu sih, Pertamina enggak bisa berbicara sejauh sana. Cuman kita bicara ini berdasarkan data aja. Kalau berdasarkan data memang ada peningkatan 10 persen sejak satu bulan terakhir,” tandasnya.
Sedangkan, antrean terlihat masih normal di SPBU Jalan Panji Suroso Kota Malang. Mayoritas warga antre membeli BBM jenis pertalite. Bahkan warga merespon rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Pandu (32) pengemudi ojek online menyebut, kenaikan harga BBM bisa jadi akan diikuti kenaikan tarif ojol. Namun yang ditakutkan jumlah penumpang akan turun.
“Kalau untuk harga BBM naik pasti tarif juga ikut naik. Tapi kan akhirnya yang ditakutkan customernya juga jumlahnya turun karena tarif naik itu” kata dia.
Sementara, Pengawas SPBU Andre Tri menyebut, hingga saat ini belum ada pemberitahuan dari Pertamina terkait rencana kenaikan tarif BBM. Namun Ia memastikan stok BBM di SPBU nya masih aman.
“Belum ada pemberitahuan, kalau untuk stok di SPBU cukup. Disini kebutuhannya kalau pertalite 16 KL, bio solar 8 KL. Paling banyak pertalite” jelasnya.
(Oky)