NewsPendidikan

Pemprov Jatim Terima 145 Siswa Papua Program ADEM


Serah terima program ADEM untuk pelajar dari Papua di Jawa Timur. (Foto : Heri Prasetyo)
Serah terima program ADEM untuk pelajar dari Papua di Jawa Timur. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima 145 siswa asal Papua melalui Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) tahun 2025. Tahun ini merupakan tahun ketujuh Program ADEM yang merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk memberikan akses pendidikan menengah berkualitas bagi anak-anak dari wilayah tertinggal. Termasuk Papua dan Papua Barat.

Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang menampung peserta terbanyak secara nasional. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi yang telah ditorehkan para siswa Papua pada tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun lalu dari 206 siswa Papua di Jatim, 105 diterima di perguruan tinggi negeri. Itu menunjukkan bahwa mereka punya potensi besar. Mereka adalah anak-anak yang cerdas dan mampu bersaing jika diberikan ruang tumbuh yang baik,” ujar Khofifah.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai pintu pembuka masa depan yang lebih baik. Serta memastikan bahwa mereka kembali ke Papua kelak sebagai tokoh-tokoh perubahan yang terdidik dan sukses.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai menjelaskan secara nasional, kuota siswa ADEM tahun 2025 adalah 500 siswa.

“Kami dipercaya menerima 145 siswa Papua. Ini karena keberhasilan sebelumnya, di mana lulusan ADEM Jatim banyak yang tembus perguruan tinggi, sekolah kedinasan, bahkan beberapa jadi teladan di daerahnya masing-masing,” kata Aries.

Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari kesiapan infrastruktur, sekolah, serta pola pembinaan yang konsisten di Jatim. Para siswa ini akan mengikuti pendidikan selama tiga tahun di tingkat SMA di berbagai sekolah yang tersebar di 36 lokasi di Jawa Timur.

Antara lain Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Tuban, Jember, dan Bojonegoro menjadi beberapa daerah penerima siswa. Setiap sekolah telah menjalani seleksi berdasarkan kesiapan fasilitas belajar dan tempat tinggal.

Selama menempuh pendidikan, Sebagian siswa akan tinggal di asrama sekolah, sebagian lain tinggal di rumah warga sebagai bagian dari sistem keluarga asuh. Untuk mendukung proses adaptasi, seluruh siswa Papua terlebih dahulu menjalani pelatihan wawasan kebangsaan oleh Rindam V/Brawijaya.

Tujuannya agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya serta kebiasaan masyarakat Jawa Timur.

“Dengan pembekalan ini, mereka tak hanya siap belajar, tetapi juga mampu berbaur di lingkungan sosialnya. Hasilnya cukup positif, mereka bisa cepat menyesuaikan diri,” jelas Aries.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button