CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Dunia pendidikan kembali tercoreng seiring dengan meninggalnya pelajar SMPN 2 Kota Batu akibat perundungan dari kawan sekolahnya sendiri. Sungguh sayang, ketika motif penganiayaan yang menewaskan RKA (14), hanya gegara hal sepele.
Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Batu Ida Misaroh saat pertama mendengar perundungan ini mengaku terkejut. Karena korban sebelumnya tak terlihat sakit. Penganiayaan itu terjadi para Rabu (29/5/2024) sore, sedangkan RKA keesokan harinya masih mengikuti ujian akhir semester.
“Makanya pada Jumat pagi, ibunya menelepon, itu kami langsung konfirmasi ke adik kembar RKA. Baru ngaku kalau terjadi pemukulan. Kami semua kaget,” kata Ida.
Baca juga :
Saat mendengar nama-nama penganiaya RKA, Ida langsung tahu bahwa mereka memang sering bermasalah. Mulai dari membolos atau menganggu temannya. Maka dia juga berusaha memastikan lagi dengan memanggil salah satu pelaku dan orang tuanya. Saat menginterogasi, ibu pelaku mendadak kram dan pingsan setelah mendengar pengakuan dari putranya.
Dia mengatakan empat dari lima pelaku itu memang anak didiknya yaitu AS, KA, MA dan KB yang semuanya berusia 13 tahun. Sedangkan MI (15) merupakan pelajar SMPN 1 Pujon. Di hadapan media, Ida mengucapkan rasa bela sungkawa dan permintaan maaf yang mendalam kepada keluarga korban.
Namun yang tak kalah menyesakkan, salah satu pelaku bisa setega itu melakukan kekerasan juga karena situasi rumahnya yang kurang harmonis.
“Kami dapat informasi dari tetangga, kalau anak ini jadi keras itu karena sering melihat bapaknya mukul ibunya. Anaknya itu sudah stres dari rumah akhirnya dia mudah emosi,” kata Ida.
Maka dari itu, pihaknya selalu menekankan pada wali murid bahwa pendidikan di keluarga itu sangat penting. Selanjutnya terkait status pelajar para pelaku yang terancam hukuman 15 tahun penjara itu, Ida mengaku menunggu proses hukum yang sedang berjalan.
Reporter : Intan Refa
