Owner NK Group: 95% Kita Hidup Di Lokal Bukan Negara Lain
Indonesia memang dikenal sebagai negeri 1001 budaya oleh bangsa-bangsa internasional. Siapa sangka, dari Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, hingga Kabupaten Merauke, Papua kita temui etnis, suku, hingga bahasa yang beragam.
Namun tanpa kita sadari, dibalik itu masih banyak masyarakat Indonesia tidak bangga dengan negerinya sendiri sehingga membuat satu persatu budaya maupun aset identitas bangsa ini diklaim negara lain.
Contoh seperti, kasus Reog Ponorogo yang sempat diklaim oleh negara Malaysia hingga kasus itu dibawa ke tingkat UNESCO.
Dalam program Podcast Galeri Anak Bangsa radio City Guide FM, Owner NK Group R. Joni Sudjatmoko SE MM mengatakan, hal itu bisa diatasi dengan mengembalikan mainset masyarakat kembali membangun peradaban dari daerah.
Termasuk juga peran dari berbagai stakeholder, seperti pemerintah daerah hingga para tokoh masyarakat.
“Kita lihat, saat ini generasi milenial yang condong menyukai budaya luar negeri daripada negerinya. Itulah yang membuat mereka terjerumus ke malas gerak (mager),” ujarnya.
Joni menjelaskan, 95% kehidupan bermasyarakat tercipta di daerahnya dan itu semua yang harus dimulai dari sekarang.
“Sekarang ini actionnya kita kurang membumi. Karena itu harus dihidupkan dengan wujudkan membangun daerah,” tuturnya.
Joni juga menambahkan, dengan membangun suatu daerah bisa menciptakan rasa keguyuban satu sama lain dan solusi dalam memakmurkan lokal tembus ke Internasional.
“Kita bangun itu untuk memajukan suatu daerah dan perlu dicatat bahwa setiap daerah pasti ada potensi yang bisa terkenal hingga mancanegara,” pungkasnya. (NF)
Sumber : CITY GUIDE