Operasi Pekat II Semeru, Polisi Amankan 36 Tersangka

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sepanjang menggelar operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) II Semeru mulai 1-14 Mei, Polresta Malang Kota meringkus 36 tersangka dari 24 kasus. Operasi ini menyasar tindakan kriminal seperti penganiayaan, debt collector ilegal, gangster, hingga pengeroyokan.
Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan kasus penganiayaan mendominasi dengan 18 kasus dan 18 tersangka. Sementara itu, kasus debt collector ilegal dengan satu tersangka, gangster dengan lima tersangka, dan empat kasus pengeroyokan dengan sebelas tersangka.
“Semua tersangka saat ini sedang dalam proses penyidikan dan berkasnya akan kita limpahkan ke kejaksaan. Barang bukti juga telah kita amankan,” ujar AKBP Oskar dalam konferensi pers, Jumat (16/5/25).
Salah satu kasus pengeroyokan terjadi belum lama ini, Minggu (4/5/2025) sekitar pukul 04.00 WIB di sebuah kafe di Jalan Cianjur, Kecamatan Klojen. Korban berinisial WES (23) pelajar asal Jakarta, dikeroyok oleh delapan orang hingga mengalami luka serius di kepala dan wajah.
Lima di antaranya telah tertangkap, termasuk dua pelaku yang masih anak-anak. Mereka menggunakan senjata tajam dan benda tumpul seperti palu.
Kasus lain menimpa YLS (49), karyawan swasta yang dianiaya oleh debt collector berinisial ARD, setelah gagal menagih fee dari sebuah kantor pembiayaan. Peristiwa ini terjadi pada 11 Oktober 2024 dan petugas membekuk ARD pada 3 Mei 2025 di sekitar Lowokwaru.
Ada pula kasus penganiayaan berat yang terjadi pada Senin (12/5/2025) di Jalan Mayjen Panjaitan. Tersangka berinisial âTâ menusuk perut seseorang dengan pisau dapur usai cekcok. Pelaku berhasil tertangkap keesokan harinya, sedangkan korban menjalani perawatan di RSUD Dr Saiful Anwar.
Sementara itu, Kasatreskrim Kota Kompol M Soleh menegaskan bahwa dalam Operasi Pekat ini tidak ada ormas yang menjadi sasaran karena pihaknya tidak mendapati indikasi premanisme.
“Kami tetap waspada, namun ormas di Kota Malang masih tertib dan tidak terlibat tindak pidana dalam operasi ini,” jelasnya.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa