Musorkot KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko Anggap Terlalu Memaksa Diri

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Setelah mengalami penundaan beberapa waktu lalu, kini rencana kegiatan Musyawarah Olahraga Kota atau Musorkot KONI Kota Malang akan berlanjut, pada Kamis (29/12). Salah satu kandidat Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko menganggap hal tersebut terlalu memaksakan.
Djoni mengatakan, ada dua hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan agenda ini. Antara lain, para pengurus saat ini belum menyelesaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) terkait keuangan serta belum terbentuknya tim penjaringan.
Jika dua hal tersebut belum terpenuhi dan tetap melaksanakan musorkot, maka dapat berpotensi melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang ada.
“Jadi, sebelum muskot ada raker (rapat kerja) yang menyatakan bahwa pertanggungjawaban keuangan sudah beres, sudah diaudit, baru melangkah ke penjaringan,” ujar Djoni.
Djoni menilai penyelesaian LPJ ini sangat penting. Sebab, setiap tahun KONI Kota Malang mendapatkan dana hibah dari Pemkot Malang dan dalam prosesnya menjalani audit. Selain itu untuk mencegah tidak ada tanggungan oleh ketua terpilih selanjutnya.
“LPJ bukan hanya pokoknya diaudit kemudian selesai, tetapi harus ada pernyataan dari akuntan, pada saat diperiksa oh ada yang enggak beres maka harus beres dulu, maka kenapa ditunggu selesai, karena harus beres dulu. Selesai diaudit ketika opini audit dinyatakan disclaimer ya harus diselesaikan dulu. KONI itu harus melek administrasi keuangan, karena menerima dana hibah dan nilainya begitu besar,” tuturnya.
Dia juga mencermati proses pembentukan tim penjaringan yang tidak melibatkan seluruh pihak antara pengurus dengan cabang olahraga (cabor). Djoni menyinggung bahwa AD/ART telah mengatur hal tersebut supaya musorkot dapat berjalan dengan adil.
“Supaya menghasilkan tim yang legitimasi, tim yang dibentuk oleh pengurus dan cabor, bukan hanya pengurus, kalau nanti dibentuk sama pengurus enggak jelas, nanti ini ada tendensi, ada incumbent disana, kemungkinan sekali kalau incumbent mencalonkan kembali ya pengurus bisa diarahkan, tapi kalau cabor punya independensi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, KONI Kota Malang telah menyelenggarakan Musorkot awal pada 17 Desember lalu di Hotel Savana Malang, dengan hasil ditunda.
Dalam Musorkot KONI Kota Malang ini ada dua kandidat unggulan yang bakal menjadi Ketua KONI Kota Malang periode 2022-2026. Kandidat tersebut, selain ada nama pengusaha Djoni Sudjatmoko, juga Eddy Wahyono sebagai petahana.
Reporter : Oky Novianton
Editor : Intan Refa