CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Musim mahasiswa baru mulai melaksanakan masa orientasi di kampus pada sejumlah perguruan tinggi di Kota Malang, berimbas pada kemacetan di berbagai titik. Kondisi ini memicu kemacetan yang lebih panjang dan lebih lama ketimbang biasanya.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Musim Maba Bikin Macet?”, Kepala Humas dan Kearsipan UB Kotok Gurito menjelaskan bahwa tahun ini Universitas Brawijaya kedatangan 17 ribu mahasiswa baru. Ini artinya total mahasiswa baru dengan mahasiswa lama berjumlah 72 ribu.
Kotok mengakui bahwa lonjakan ini memang berdampak pada kemacetan di Kota Malang. Maka dari itu pihak kampus mengupayakan cara dengan melarang mahasiswa baru membawa kendaraan pribadi.
Baca juga :
“Serta nantinya kita akan buat mekanisme regulasi ojek online yang mengantar mahasiswa yang lebih efektif dari kampus,” jelas Kotok.
Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan kajian dan perencanaan untuk mengurai kemacetan di Kota Malang. Harapannya kampus bisa memberikan insentif, untuk mahasiswa yang berjalan kaki dan bersepeda menuju kampus. Khususnya untuk yang tinggal di lingkar kampus.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan lonjakan mahasiswa baru juga harus diimbangi dengan kajian antara dinas perhubungan dan perguruan tinggi. Khususnya untuk amdal lalin serta penambahan infrastruktur penunjang.
“Kami sudah melakukan kajian sejak Maret 2023. Namun masih ada beberapa faktor yang menjadi potensi kemacetan, salah satunya faktor perilaku pengendara yang tidak tertib,” kata Widjaja.
Di sisi lain, Kepala Pusat Kajian Transportasi Universitas Widyagama Malang Aji Suraji menyarankan lebih baik Pemkot Malang berbenah untuk membuat sistem jaringan jalan yang lebih baik. Terlebih untuk jangka pendek maupun jangka panjang melalui master plan.
Sehingga ke depannya masyarakat Kota Malang tidak hanya bertumpu pada kendaraan pribadi, tetapi memanfaatkan transportasi umum untuk mengurangi kepadatan. (YOLANDA OKTAVIANI)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
