Menteri LH: Akademisi Berperan Memperkuat Kebijakan Lingkungan

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Dr Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya peran akademisi dalam memperkuat basis ilmiah kebijakan lingkungan hidup di Indonesia. Saat memberikan kuliah umum pada kegiatan Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK) Mahasiswa Baru Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB), Hanif menyebut mulai dari kebijakan, pengawasan hingga penegakan hukum, bertumpu pada kajian ilmiah.
“Sekitar 90 persen keputusan di kementerian ini berbasis sains. Karena itu, kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi kewajiban untuk memastikan kebijakan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Kementerian Lingkungan Hidup sebelumnya telah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Forum Rektor Indonesia, yang terdiri dari perwakilan 41 rektor dari berbagai perguruan tinggi. Hanif menilai kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat riset, pengembangan instrumen kebijakan, serta memastikan pengambilan keputusan lingkungan berbasis kajian ilmiah.
“Tanpa dukungan akademisi, kualitas lingkungan hidup akan terancam menurun. Terutama di tengah percepatan pembangunan ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045,” kata Hanif.
Setuju dengan pernyataan Menteri LH, Rektor UB Prof Widodo SSi MSi PhDMedSc menekankan pentingnya riset sebagai basis utama pendidikan pascasarjana.
“Seluruh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berpijak pada prinsip keberlanjutan. Pengetahuan dan inovasi teknologi harus berorientasi hijau dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Widodo menambahkan, ada tiga misi utama dalam pendidikan yakni keberlanjutan (sustainability), keragaman (diversity), dan tata kelola yang baik (good governance). Maka, seluruh mahasiswa baru wajib memahami aspek keberlanjutan yang menjadi dasar dalam penelitian maupun karya ilmiah mereka.
Sebagai informasi, Universitas Brawijaya pada tahun akademik 2025/2026 menerima 2.255 mahasiswa baru program magister dan doktoral. Melalui keterlibatan lebih dari dua ribu mahasiswa baru pascasarjana ini, pihaknya berharap dapat melahirkan cendekiawan unggul yang mampu berkontribusi bagi kualitas lingkungan hidup Indonesia.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa