CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Kelangkaan gas LPG 3 kg di toko pengecer, membuat masyarakat kelimpungan. Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufiq Kurniawan menyarankan agar masyarakat beli LPG 3 kg di pangkalan terdekat. Karena stok di pangkalan masih ada dan melimpah.
“Saat ini kita menjumpai masyarakat kekurangan stok di level pengecer atau toko, padahal stok di pangkalan itu ada dan bahkan melimpah. Pangkalan LPG itu sama dengan SPBU, jadi mereka mengutamakan dan melayani individu dan konsumen akhir,” terang Taufiq kepada City Guide FM.
Tujuannya untuk melindungi kelompok yang berhak mendapatkan subsidi LPG 3 kg dan tidak mengutamakan pembeli dalam jumlah banyak. Selain itu, masyarakat akan mendapatkan harga eceran tertinggi sebesar Rp 16 ribu jika beli LPG 3 kg di pangkalan, sesuai keputusan gubernur Jatim sejak tahun 2015.
Baca juga :
“Untuk itu kami sarankan untuk membeli di pangkalan resmi Pertamina. Atau di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Pertamina yang harganya sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Dan barangnya pasti ada,” ungkap Taufiq.
Jumlah pangkalan di tiap bisa lebih dari satu. Karena sejak tahun 2017, ada program one village one outlet. Program ini menjamin setiap desa terdapat pangkalan elpiji dan bahkan realisasinya ada dua sampai tiga pangkalan tiap desa.
“Untuk data di mana pangkalan berada di dekat tempat tinggal kita, itu bisa ditanyakan ke call center Pertamina yaitu 135. Karena pangkalan mengutamakan konsumen individu maka toko maupun pengecer banyak mengalami kekurangan stok,” lanjutnya.
Pihaknya juga menegaskan tidak ada pengurangan pasokan LPG ke agen maupun pangkalan. Hanya saja stok yang ada di pangkalan memang 80 persen disalurkan ke konsumen individu atau akhir. Sedang sisanya atau 20 persennya baru didistribusikan ke toko atau pengecer. (red)
Editor : Intan Refa
