Idjen TalkNews

Malang Kota Karnaval, Kota Kemacetan?

Idjen Talk edisi 18 September 2023
Idjen Talk edisi 18 September 2023

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Dalam satu bulan terakhir, Kota Malang ini ramai dengan beragam karnaval dan festival. Tak ayal, ini sudah pasti akan membuat arus lalu lintas menjadi tersendat hingga macet.

Dalam Idjen Talk edisi “Malang Kota Karnaval, Kota Kemacetan?”, Kanit Kamsel Satlantas Polresta Malang Kota Iptu Deddy Catur Wahono mengatakan pihak penyelenggara karnaval wajib berkoordinasi dan melakukan perizinan minimal H-1 bulan. Penyelenggara harus izin kepada lurah, bhabinsa, bhabinkamtibmas termasuk masyarakat setempat, panitia dan kepolisian.

Tujuannya agar dari kepolisian dan dinas perhubungan dapat mempersiapkan skema rekayasa lalu lintas, menetapkan jalur alternatif dan menyiapkan personel. Deddy juga meminta pelaksanaan karnaval tidak menggunakan jalur poros, karena sangat berdampak pada mobilitas masyarakat.

“Kemudian penyelenggaraan karnaval juga tidak boleh di suatu kawasan secara bersamaan antar RT/RW. Maka dari itu perlu koordinasi matang agar pihak terkait bisa membuat penjadwalan,” kata Deddy.

Baca juga :

Sementara itu, Inisiator Festival Kampung Cempluk Redy Eko Prasetyo mengatakan masyarakat jangan sampai salah mengaplikasikan kebudayaan dalam pagelaran karnaval. Di mana tujuannya untuk menyeimbangkan tata kehidupan serta edukasi masyarakat.

“Maka dari itu pemilihan konten yang akan dipertontonkan juga penting,” kata Redy.

Mengingat dalam beberapa karnaval, ada pertunjukan yang jauh dari unsur edukasi budaya, atau hanya sekedar berjoget-joget saja. Redy juga menegaskan karnaval memang bukan perayaan primer, namun sebagai bentuk merayakan kebudayaan secara terukur.

Dosen Sosiologi Universitas Brawijaya Ahmad Imron Rozuli menjelaskan seharusnya instansi terkait memberikan regulasi untuk mengatur penyelenggaraan karnaval agar menjadi rujukan masyarakat. Menurutnya, beberapa aspek harus diperbaiki adalah aspek infrastruktur. Karena tata ruang semrawut juga jadi penyebab kemacetan.

“Kemudian aspek pengamanan dari masyarakat, panitia dan petugas kepolisian. Serta aspek perencanaan agar masyarakat lebih paham dengan acara yang cocok dengan karakteristik kebudayaan daerah,” kata Imron. (Yolanda Oktaviani)

Editor : Intan Refa

Simak juga tema Idjen Talk lain :

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x