NewsPeristiwa dan Kriminal

Mahasiswa IPB yang Hilang di Pulau Sempu Ditemukan Meninggal

regu penyelamat angkat jasad mahasiswa IPB (foto : istimewa)
regu penyelamat angkat jasad mahasiswa IPB (foto : istimewa)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Kabar mahasiswa Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Galang Edhi Swasono (20) yang hilang saat penelitian di kawasan Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, akhirnya menemukan titik terang.

Kasat Polairud Polres Malang AKP Slamet Subagyo menceritakan ihwal proses pencarian korban Galang hingga berhasil ditemukan. Mulanya, pada Rabu (27/12), sekitar pukul 11.30 WIB, korban tidak kunjung kembali ke camp tepatnya di area Telaga Lele. Di mana sebelumnya, korban meninggalkan kelompok pada pukul 08.00 WIB.

“Maka rekan-rekannya mencari korban, tapi tidak ketemu sampai pukul 17.00 WIB. Setelah itu perwakilan dari mereka keluar dari hutan menuju ke BKSDA dan Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wil VI Jatim (Mamat Ruhimat) melapor ke Mako Satpol Airud,” beber AKP Slamet Subagyo.

Setelah menerima laporan itu, pihaknya langsung menyisir lokasi hingga malam. Kemudian pada Kamis (28/12) pagi, pihaknya lanjut melaksanakan operasi gabungan. Namun hasilnya nihil.

“Kita konsolidasi pukul 17.00 WIB. Lalu pagi tadi (Jumat, 29/12) ada informasi dari nelayan kalau ada mayat terapung di sekitaran perairan Pulau Sempu,” lanjutnya.

Bersama tim gabungan Satpol Airud, Danposal, Basarnas dan Pantai Selatan Rescue, tepat pada pukul 07.50 WIB, tim penyelamat mengangkat tubuh korban di Teluk Semut. Pihaknya membawa jasad Galang ke Pos AL sebelum akhirnya dibawa menuju ke RSUD dr Saiful Anwar untuk visum.

“Untuk memastikan itu benar jasad mahasiswa IPB yang hilang, kami datangkan keluarga, paman korban, sepintas tadi mengiyakan. Kedua, kami datangkan temannya yang terakhir melihat. Dan dari pakaian dan properti yang melekat pada jasad itu mengarah pada yang bersangkutan,” jelas Subagyo.

Asumsi sementara, penyebab korban meninggal adalah karena tersesat dan di pulau itu tidak ada sinyal ponsel. Terlebih, infonya tempat penelitian para mahasiswa ini menjurus ke arah tenggara, yang terdapat banyak ular.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Check Also
Close
Back to top button