Kualitas Apel Batu Memburuk, Produktifitas Diujung Tanduk?
CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Produksi komoditas buah apel yang menjadi ikon khas Kota Batu sejak beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Para petani apel juga mengeluhkan kualitas tanah yang terus memburuk, yang berakibat pada kualitas buah yang ikut buruk.
Lalu, faktor-faktor lain seperti penggunaan pupuk, usia pohon, hama hingga perawatan apel yang terbilang cukup sulit. Ini membuat sejumlah petani apel terpaksa beralih komoditas pertanian. Tidak sedikit mereka beralih dari petani apel menjadi petani buah lain atau sayuran yang lebih menjanjikan.
Jika kondisi ini berlanjut, eksistensi Apel Kota Batu akan semakin memudar. Menanggapi hal ini, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, saat ini pihaknya berupaya untuk memverifikasi lagi apa yang menjadi masalah di lapangan bersama dengan Distan KP maupun petani.
“Maka saya mencoba nanti memverifikasi melalui Distan KP dan juga para petani. Kita ingin tahu apa saja yang menjadi keluhan utamanya. Kalau memang terkait dengan uji laboratorium, maka nanti akan kita undang professional untuk menangani mutu kualitas apel,” jelasnya.
Aries mengaku berupaya memformulasikan bagaimana strategi agar komoditas apel ini bisa bertahan. Selain itu, masalah lain juga terkait distribusi dan pemasaran.
“Di Kota Batu ini ada banyak hotel, semisal mereka menyediakan apel ini dua butir saja di tiap kamar, sudah berapa ton apel yang bisa terserap,” lanjutnya.
Sebagai inforasi, saat ini kondisi kesuburan lahan apel sendiri memang sudah berada di titik kritis. Beberapa penyebabnya adalah penggunaan pupuk kimia berkepanjangan, juga rata-rata usia pohon apel Kota Batu antara 40-50 tahun lebih. Sehingga selain revitalisasi lahan, namun juga perlu peremajaan untuk menggantikan pohon apel yang sudah tua.
Reporter : Intan Refa
Editor : Intan Refa