Konsisten Mendorong PAD Kota Malang 2024, untuk Masyarakat
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Realisasi capaian pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang tahun 2023 kemarin sebesar Rp 610 miliar. Jumlah tersebut masih jauh dari target yang mencapai triliunan rupiah.
Sedangkan pada tahun ini, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Handi Priyanto menargetkan capaian PAD sebesar Rp 806 miliar. Berkaca pada tahun lalu, belum tercapainya target pendapatan itu akibat dari potensi retribusi yang hilang.
“Antara lain Uji KIR dan retribusi rumah kos. Dulu rumah kos yang mempunyai kamar lebih dari 10 unit, akan terkena pajak. Saat ini kan sudah tidak,” kata Handi.
Untuk itu, pihaknya memutar otak agar dapat menutup biaya pajak dan retribusi yang hilang itu.
Beberapa upayanya adalah pengenaan pajak pada hunian yang berubah fungsi menjadi villa. Di samping juga ada potensi pajak baru yaitu munculnya ghost resto di Kota Malang yang menjual produknya secara daring.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sering melakukan verifikasi dan sidak untuk mengatasi para pengusaha nakal. Hal ini sangat berdampak pada terhambatnya peningkatan capaian PAD. Melalui sidak itu, pihaknya bertujuan untuk memastikan kebenaran informasi dari angka yang terlaporkan itu.
Dosen D3 Akuntansi dan Perpajakan UNMER Malang Cindy Getah Trisna June menyampaikan ketika masih banyak wajib pajak yang abai dengan pembayaran pajak. Artinya mereka tidak begitu percaya pada pengelolaan pajak.
“Masyarakat tidak sadar pajak juga karena belum paham bahwa mereka membayar pajak akan kembali pada diri sendiri juga,” kata Cindy.
Maka dari itu, Cindy mengatakan sudah seharusnya kalangan akademisi juga turut mengedukasi mahasiswa bahwa wajib pajak harus sadar pajak. Bisa melalui materi perkuliahan dan diskusi bersama para mahasiswa. (FARICHA UMAMI)
Editor : Intan Refa