CITY GUIDE FM – Stretch mark adalah suatu kondisi yang umumnya terjadi pada wanita terutama ibu hamil. Pada pria, stretch mark biasanya muncul akibat kondisi tertentu seperti penambahan dan penurunan berat badan, serta proses pembentukan otot. Kondisi ini biasa terjadi di bahu, paha, pinggul, betis, dan pantat.
Dalam medis kondisi ini disebut striae distensae, yang merupakan kondisi munculnya garis halus panjang akibat peregangan atau penyusutan kulit secara tiba-tiba. Saat meregang atau menyusut, komponen elastisitas kulit (kolagen) pecah dan lapisan dermis robek. Hal inilah yang menjadi penyebab munculnya garis halus pada lapisan epidermis.
Melansir dari berbagai sumber, inilah penyebab munculnya stretch mark pada pria :
1. Penambahan atau penurunan berat badan
Ini terjadi akibat penumpukan atau penurunan lemak yang sangat drastis, hingga menyebabkan munculnya garis vertikal pada kulit.
Baca juga :
2. Pertumbuhan pada masa pubertas
Saat seorang anak laki-laki mengalami pubertas, terdapat peregangan horizontal pada kulit yang terjadi di bagian lengan atas, paha, pantat, serta punggung. Hal itulah yang menyebabkan munculnya stretch mark.
3. Bodybuilding (pembentukan otot)
Saat proses pembentukan otot, biasanya otot akan bertumbuh sangat cepat sehingga memicu munculnya stretch mark. Pada kasus ini, stretch mark biasanya muncul di tepi luar otot dada atau lekukan bahu.
4. Pemakaian krim kortikosteroid
Penggunaan krim ini juga dapat memicu munculnya stretch mark. Hal ini terjadi jika anda menggunakan krim yang mengandung kortikosteroid, seperti hidrokortison untuk mengobati eksim dalam waktu yang lama.
5. Pola makan
Seorang pria biasanya jarang mengkonsumsi nutrisi seperti vitamin C, omega 3, omega 6, serta suplemen kolagen yang dapat meningkatkan elastisitas kulit.
6. Kondisi medis tertentu
Pria lebih rentan mengalami stretch mark jika mereka mengidap kondisi medis yang menyebabkan produksi hormon kortikosteroid berlebihan seperti penyakit gula darah, sindrom marfan, sindrom ehlers-danos, dan scleroderma.
Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)
Editor : Intan Refa