CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kaprodi S3 Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang Prof Oman Sukmana mengatakan tren curanmor seringkali meningkat menjelang momen ramadan dan lebaran. Hal ini terjadi karena ada tekanan ekonomi dan kebutuhan yang harus terpenuhi. Selain itu, peluang terjadinya kriminalitas juga meningkat.
“Saya mengusulkan ada peningkatan patroli di daerah-daerah rawan seperti Bululawang, Lawang, Dau, Karangploso dan Gondanglegi. Selain itu, saya juga merekomendasikan penggunaan CCTV di tempat-tempat strategis untuk meningkatkan pengawasan dan deteksi dini terhadap aktivitas criminal,” kata Oman.
Oman juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan kejahatan. Sebab pembentukan sistem keamanan lingkungan yang melibatkan warga setempat serta edukasi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan menjadi salah satu cara mengamankan properti mereka.
Baca juga :
Sementara itu, KBO Reskrim Polres Malang Ipda Dicka Ermantara mengingatkan ada peningkatan kasus curanmor di Kabupaten Malang. Sampai awal Februari 2025, sudah terjadi 19 kasus baru dengan 8 kasus di antaranya berhasil terselesaikan. Sementara tahun 2024, tercatat ada 98 kasus yang berhasil terungkap dari 100 kasus curanmor.
“Kami telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih intensif. Selain itu, kami juga menggalakkan penggunaan teknologi CCTV di tempat-tempat strategis dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan kejahatan,” katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib. Dengan kerjasama antara polisi dan masyarakat, harapannya angka curanmor dapat ditekan. (AN)
Editor : Intan Refa
