CITY GUIDE FM – Melamar kerja memang ada saja rintangannya. mulai dari gaji tidak sesuai, digantung HRD, sampai penipuan loker. Supaya kamu tidak menjadi salah satu korbannya, berikut ini 7 ciri lowongan kerja palsu :
Bahasa yang Tidak Sesuai Kaidah
Umumnya, kamu bisa mengenali lowongan kerja palsu dari pemilihan kata yang tidak baku, banyak kesalahan penulisan, dan tidak sesuai PUEBI. Kadang, logo perusahaan tampak seperti editan dan tidak menggunakan subjek serta body email.
Persyaratan Terlalu Mudah
Kualifikasi loker yang benar biasanya tertulis secara detail, seperti pengalaman kerja, keahlian spesifik, pendidikan, umur, dan sebagainya. Sedangkan yang menipu, akan menuliskan persyaratan umum, sehingga semua orang bisa melamar.
Baca juga :
Menyebutkan Nominal Gaji yang Menggiurkan
Supaya bisa menarik perhatian pejuang amplop coklat, lowongan palsu akan mencantumkan gaji fantastis serta tunjangan. Gaji merupakan informasi rahasia antara perusahaan dengan karyawan, sehingga umumnya HRD memberitahumu setelah lolos tahap tes dan wawancara.
Nama dan Alamat Tidak Jelas
Ciri lowongan kerja palsu selanjutnya memiliki nama perusahaan yang asing atau menggunakan identitas perusahaan besar. Selain itu, alamatnya tidak jelas dan kadang lokasi kantor berbeda dengan tempat wawancara.
Memungut Biaya pada Pelamar
Perekrut dari lowongan abal-abal akan meminta uang jaminan untuk berbagai alasan. Misalnya biaya pelatihan, transportasi, dan administrasi. Oknum tersebut juga menjanjikan uang itu akan kembali setelah kamu menjadi pegawai.
Domain Email Berbasis Gratis
Apabila kamu menerima undangan wawancara melalui email, cermati domain pengirim. Domain email gratis seperti @gmail, @yahoo, @hotmail, kemungkinan besar berarti penipuan. Begitu juga dengan situs yang menggunakan Blogspot, WordPress, Weebly. Karena situs resmi biasa menggunakan akhiran .com atau .co.id.
Meminta Data Pribadi
Sebaiknya jangan berikan jika perekrut meminta informasi pribadi, seperti nomor KK, KTP, NPWP, atau foto selfie dengan KTP. Karena bisa disalahgunakan untuk modus penipuan lainnya.
Penulis : Faydina Rizki
Editor : Intan Refa