Kawan AnimaliaNews

Ikan Koi Mati di Megatank Tugu Adipura Gegara Lele? Ini Kata Ahli

ikan koi (unsplash.com/Timur Garifov)
ikan koi (unsplash.com/Timur Garifov)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Kabar sejumlah ikan koi yang mati di megatank Tugu Adipura Kencana Jalan Semeru, membuat masyarakat geleng-geleng kepala. Kabid Ruang Terbuka Hijau DLH Kota Malang Laode Al Fitra mengatakan matinya ikan koi itu akibat dari ulah jahil oknum yang memasukkan ikan lele ke dalam akuarium.

Menurutnya, hal itu yang membuat ikan koi di sana mati dengan sejumlah luka di tubuhnya. Namun, menurut pendapat Pengembang Ikan Koi dan Shrimp Aquaculture, drh Mariana Ruth Hutabarat MVet, matinya ikan-ikan itu tentu harus ada investigasi.

“Sebelum kita menelaah apakah lele itu predator koi atau bukan, kita harus tahu dulu apakah air itu telah memenuhi kualitas paramater yang cocok untuk ikan koi,” jelasnya kepada City Guide FM, Sabtu (16/3/2024).

Baru setelah itu menelisik apakah ada serangan patogen. Karena yang bisa menyebabkan kematian mendadak dan massal seperti itu jelas ada wabah. Penyebabnya bisa berasal dari bakteri, virus atau fungi alias jamur.

Baca juga :

“Kita tidak bisa serta merta mengatakan penyebabnya ikan lele. Kalaupun memang sebelumnya tidak ada ikan lele, kemudian ada, maka itu bisa jadi salah satu potensi. Kita bisa melihat melalui nekropsi, ikan koi dan lele. Apakah mereka memiliki gejala terinfeksi penyakit tadi atau tidak,” lanjutnya.

Mariana mengatakan penyakit yang paling sering menyebabkan kematian massal itu adalah bakteri aeromonas. Di mana tingkat mortalitasnya bisa sangat tinggi mencapai 90-100 persen. Ada juga koi herpest virus yang juga bisa menyebabkan kematian.

drh Mariana Ruth Hutabarat MVet

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah ikan lele itu membawa patogen tersebut ke kolam sehingga menginfeksi yang lainnya? Sebab, jika dikatakan bahwa lele adalah predator, menurut Mariana itu kurang pas.

Mariana menegaskan ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian sebelum memelihara ikan koi, baik indoor maupun outdoor. Pertama adalah memastikan sumber air yang rendah kaporit atau klorin. Lalu, rasio antara filtrasi air dengan luasan kolam juga harus memadai. Serta larutan oksigen, kadar pH, temperatur dan amonia juga harus diperhatiak secara rutin dan berkala.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x