Harga Pakan Naik, Picu Kenaikan Harga Telur di Kota Malang
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Salah seorang peternak tradisional di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Muhammad Yasin mengatakan harga telur saat ini dipicu oleh kenaikan harga pakan jagung. Pria yang sudah beternak selama 10 tahun ini mengaku harga jagung yang biasanya seharga Rp 6.700 per kilogram, kini naik mencapai Rp 8 ribu per kilogram.
“Kalau hari ini (26/2/2024) harga telur dari kandang ya, bukan harga pasar ini Rp 27 ribu per kilogram. Mulai naik 3-4 hari ini. Sebelumnya Rp 23 ribu, normalnya ya kisaran segitu,” terang pria 42 tahun ini.
Selain jagung, Yasin menggunakan bungkil kedelai kacang (BKK) dan tepung tulang daging (MBM) sebagai campuran. Menurutnya campuran yang dia dapat dari pergudangan di Gresik itu lebih murah dari pada konsentrat, untuk menekan biaya operasional.
Baca juga :
Imbas kenaikan harga pakan ini, dia mengaku banyak peternak yang melakukan afkir dini. Jika normalnya ayam yang berusia 90-100 minggu itu mulai dijual di pasar. Saat ini, tidak sedikit peternak yang menjual ayamnya lebih dini di bawah usia 80 minggu.
“Karena kan untuk kasih makan, rugi kita. Ini untuk menyiasati kerugian, peternak mengeluarkan ayam yang kurang produktif. Imbasnya ya sekarang ini, jumlah telur berkurang sedangkan permintaan banyak,” lanjutnya.
Tapi ternyata, Yasin mengaku bahwa kenaikan harga telur di Kota Malang saat ini tidak mempengaruhi penjualannya. Menurutnya, mungkin konsumen masih kaget dengan kenaikan harga jelang Ramadhan ini. Di samping itu, dia juga mewaspadai sejumlah potensi penyakit terhadap ternak saat musim hujan. Mulai dari penyakit pencernaan, kolera hingga entritis.
“Ini sebenarnya sudah biasa. Kalau kena biasanya ya turun produksinya (telur), bisa turun lima persen,” pungkasnya.
Reporter : Intan Refa