CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang tahun ini menerima alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp8 miliar. Anggaran tersebut kemudian dialokasikan ke dalam sejumlah pelatihan keterampilan.
Seperti di Kecamatan Wonosari, ada pelatihan tata kecantikan kulit dengan menggandeng LPK Windi Estetik Singosari. Sekretaris Dinas Tenaga Kerja M Yekti Pracoyo membuka pelatihan ini bersama Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Sutrisno Murdi, Selasa (20/5/2025) di Gedung Balai Dusun Patuksari, Desa Plaosan.
“Mengikuti peraturan Menteri Keuangan No 72 Tahun 2024, bahwa Dinas Tenaga Kerja mendapatkan alokasi untuk pelatihan SDM. Pelatihan ini berbasis kompetensi selama 19 hari. Kemudian uji kompetensi sehingga peserta memiliki sertifikat. Bisa untuk melamar kerja dan sebagainya,” jelas Yekti.
Para peserta seluruhnya adalah perempuan berjumlah 20 orang. Prioritasnya adalah anggota keluarga petani tembakau maupun eks pekerja pabrik rokok. Yekti berpesan kepada seluruh peserta untuk memanfaatkan sebaik mungkin pelatihan ini. Agar mereka dapat membuka usaha sendiri atau melamar kerja.
Secara keseluruhan, Disnaker Kabupaten Malang akan menggelar 34 pelatihan keterampilan sepanjang tahuun 2025. Bidang pelatihan pun beragam. Ada menjahit, kecantikan kulit dan rambut, barista, komputer, bahasa asing, digital marketing, K3 hingga operator forklift.
Setelah masa pelatihan selesai, mereka akan menjalani uji kompetensi agar mendapatkan sertifikat berstandar BNSP. Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Sutrisno Murdi menaruh harapan pada pelatihan seperti ini untuk menguatkan ekonomi keluarga.
“Harapan saya sebagai mitra dinas tenaga kerja, pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi kerja. Angka pengangguran di Kecamatan Wonosari ini tidak terlalu banyak. Mata pencahariannya rata-rata petani dan pekebun,” kata Sutrisno.
Pihaknya juga mengawasi penggunaan anggaran DBHCHT ini tepat sasaran. Sebagai tambahan, para peserta pelatihan akan belajar Make Up Artist (MUA), facial hingga tren terbaru industri kecantikan. (adv)
Reporter : Intan Refa
