NewsPemerintahan

Evaluasi Pilkada Kota Malang, Soroti Transparansi


FGD evaluasi pasca pilkada Kota Malang 2024. (Foto : Heri Prasetyo)
FGD evaluasi pasca pilkada Kota Malang 2024. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 lalu, KPU Kota Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD) selama dua hari sejak hari Senin kemarin (24/02/2025). Diskusi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan Pilkada, sekaligus membuka ruang bagi partisipasi publik dalam memberikan masukan.

“Pilkada harus memegang prinsip demokratis, transparan, dan akuntabel. Kami berharap masukan dari berbagai pihak dapat menjadi bahan evaluasi yang berharga,” ujar Ketua KPU Kota Malang Muhammad Toyib.

FGD ini dihadiri oleh pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses pilkada. Mulai media massa, TNI, Polisi, Pemantau Pemilu, Tim Sukses Paslon, Perwakilan Partai politik. Salah satu temuan yang mencuat dalam diskusi ini adalah kasus suara yang sudah tercoblos sebelum pemilih memberikan suaranya di salah satu TPS.

Kasus ini sempat viral di media sosial setelah seorang pemilih merekam dan membagikan kejadian tersebut ke media sosial. Pemantau pemilu dari Rumah Keadilan, Somad menekankan pentingnya transparansi dalam menangani kasus atau temuan yang terjadi saat Pilkada.

“KPU atau Bawaslu seharusnya memberikan pernyataan resmi terkait hasil pemeriksaan kasus tersebut agar tidak menimbulkan asumsi yang berlebihan di masyarakat,” ujar Agus Yuwono, salah satu perwakilan media massa.

Selain itu, peserta juga membahas tantangan kampanye di media sosial selama masa tenang. Pemantau pemilu menyarankan agar KPU lebih aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang aturan kampanye di platform digital.

Dalam kesempatan itu pula, KPU Kota Malang meluncurkan buku berjudul Dinamika Pilkada Kota Malang Tahun 2024. Buku ini mendokumentasikan seluruh tahapan pemilu, mulai dari pembentukan panitia, pemutakhiran data pemilih, distribusi logistik, kampanye, hingga pengumuman hasil.

Buku ini dapat menjadi referensi bagi akademisi dan masyarakat umum dalam mempelajari dinamika demokrasi di Indonesia.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button