Ekonomi Malang Raya Tumbuh, Tapi Banyak Tantangan

CITY GUIDE FM, JAKARTA – Kondisi ekonomi di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang tercatat mengalami pertumbuhan 5,82 persen pada triwulan II 2025. Sektor konsumsi rumah tangga masih berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi sebesar 64,61 persen. Di mana pada sektor ini tumbuh sebesar 4,69.
Secara menyeluruh, pertumbuhan di Kota Malang sebesar 6,37 persen lebih banyak ditopang oleh sektor sekunder (manufaktur, konstruksi) dan tersier (pendidikan, kesehatan dan retail). Sedangkan sektor sekunder di Kabupaten Malang mengalami peningkatan sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 5,96 persen.
Sementara Kota Batu justru sedikit tertekan pada sektor primer dan tersier (perhotelan, restoran dan jasa) yang membuat pertumbuhan ekonomi turun menjadi 4,70 persen dari tahun lalu (5,02 persen).
“Tantangan masing-masing wilayah cukup beragam. Tapi pengangguran masih menjadi masalah yang paling banyak dihadapi di wilker BI Malang,” kata Deputi KPw Bank Indonesia Malang Dedi Prasetyo.
Di tengah pertumbuhan ekonomi ini, Kota Malang mencatatkan deflasi sebesar -0,07 persen month to month (mtm). Walaupun secara year on year, Kota Malang masih tercatat inflasi sebesar 2,13 persen. Kata Dedi, capaian ini masih berada pada rentang sasaran inflasi yaitu 2,5 ± 1 persen.
“Meskipun ekonomi Kota Malang berhasil menguat, tetap ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Meliputi pengentasan pengangguran, menurunkan angka kemiskinan, serta mengatasi tingkat ketimpangan pendapatan,” tegasnya.
Reporter: Yolanda Oktaviani
Editor: Intan Refa