Dominasi Perempuan di Pelatihan Giling SKT Disperindag Kabupaten Malang

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Pelatihan giling sigaret kretek tangan (SKT) yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang pada Senin (13/10/2025) masih didominasi oleh perempuan. Mereka rata-rata berusia produktif kisaran 20-23 tahun.
Seperti Elsa Maulia, warga Ngijo, Karangploso yang menjadi salah satu peserta pelatihan. Perempuan berusia 23 tahun ini mengaku sudah cukup lama menganggur. Sebelumnya ia sempat bekerja di sebuah rumah makan tak jauh dari rumahnya.
“Saya ingin nambah pengalaman karena saya lama nganggur, terus dapat info ini, akhirnya coba deh. Lagipula dari pada di rumah ngga ngapa-ngapain, siapa tahu dengan ini saya bisa nglamar-nglamar di perusahaan dan bisa dapat penghasilan gitu,” kata Elsa.
Walaupun baru setengah hari berlatih, Elsa mengaku cukup seru menikmati prosesnya. Ia baru tahu ternyata menggiling rokok tidak semudah yang terlihat. Kadang ada yang terlalu padat, terlalu kopong dan bahkan lem perekatnya mudah kering. Sehingga perlu kecepatan dan ketepatan saat melinting.
Menurut Kepala Disperindag Kabupaten Malang Nur Fuad Fauzi, banyaknya perempuan tenaga giling di industri hasil tembakau (IHT) karena faktor ketelatenan. Dari analisanya, perempuan lebih teliti dan sabar ketimbang laki-laki.

“Kalau perempuan biasanya lebih utun ya. Kalau laki-laki biasanya sering izin keluar (di tengah bekerja),” kata Fuad.
Terhitung ini merupakan pelatihan ke-14 dan 15 untuk memenuhi kebutuhan tenaga giling yang mencapai 6 ribu orang. Seiring dengan meningkatnya permintaan rokok di pasaran, tentu perusahaan juga harus meningkatkan kapasitas produksi.
Kegiatan ini akan terus berlanjut. Sebab berdasarkan kalkulasi, kegiatan pelatihan sepanjang tahun baru mampu mengcover 1.000 tenaga giling baru. Apalagi, kata Fuad cukup banyak IHT yang meminta fasilitasi pelatihan giling bagi calon karyawan yang didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). (adv)
Reporter: Intan Refa