NewsPemerintahan

DLH Kota Malang Terima Ratusan Pengajuan Penebangan Pohon

Salah satu pohon tumbang di Kelurahan Gadang. (Foto: istimewa)
Salah satu pohon tumbang di Kelurahan Gadang. (Foto: istimewa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sejak intensitas hujan meningkat beberapa hari ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menerima ratusan laporan pengajuan penebangan dan pemangkasan pohon. Plh DLH Kota Malang Gamaliel Raymond Hatigoran mencatat ada 300 ajuan pemangkasan dan 150 ajuan penebangan.

Pihaknya mengaku telah melakukan penebangan pohon secara bertahap oleh tim di lapangan. Namun, karena jumlah pohonnya lumayan banyak membuat pekerjaan belum dapat selesai serentak.

“Memang jumlahnya sangat banyak dan petugas juga melayani wilayah lain, sehingga belum bisa rampung sekaligus,” ujarnya.

Setidaknya ada sekitar 12 ribu pohon yang tersebar di Kota Malang. Umumnya adalah jenis pohon mahoni, pohon kenari dan asem. Selain itu terdapat pohon trembesi serta pohon tua lain yang masih kokoh namun memiliki risiko patah pada ranting jika beban daun terlalu berat saat hujan dan angin kencang.

Titik paling rawan berada di kawasan Jalan Mayjen Sungkono ke selatan yang saat ini menjadi prioritas utama penebangan dan pemangkasan dahan. Lalu di sepanjang Jalan Ijen, terdapat deretan pohon palem raja berjumlah sekitar 200 pohon. Di mana 40 di antaranya wajib ditebang karena tidak lagi berdaun dan berpotensi membahayakan.

Sementara tim lapangan hanya ada tiga. Ia mencatat hampir seluruh kecamatan memiliki pohon yang perlu perawatan, terutama yang mulai miring, kering, atau berpotensi patah.

“Kadang satu tim bisa menangani tiga sampai empat pohon dalam sehari. Tapi jika ukurannya besar, satu pohon bisa dikerjakan sampai tiga hari,” jelas Gamaliel.

Satu tim perempesan biasanya dengan dua hingga tiga kendaraan, antara lain satu unit skylift serta truk pengangkut potongan pohon. Pohon-pohon yang berada di pinggir jalan raya tetap menjadi prioritas utama pemeliharaan.

“Masyarakat tetap bisa melapor, dan kami prioritaskan lokasi yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan publik,” pungkas Gamaliel.

Reporter: Heri Prasetyo

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button