
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Menanggapi adanya temuan mikroplastik dalam air hujan di Kota Malang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif membenarkan bahwa ukuran mikroplastik yang sangat kecil memungkinkan partikel tersebut larut dan terangkut dalam proses alam. Mikroplastik dapat ikut terbawa saat terjadi kondensasi hingga akhirnya membentuk awan.
“Begitu terbentuk awan, di awan itu mengandung mikroplastik. Sehingga saat turun hujan, airnya juga mengandung mikroplastik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sampai saat ini spesifikasi kandungan partikel plastik pada hujan di Kota Malang belum terukur. Analisis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru mencakup wilayah Jakarta. Maka ia mengimbau masyarakat untuk menghindari kebiasaan membakar sampah plastik di rumah karena berpotensi memperparah pencemaran.
“Pemisahan sampah dari rumah, TPS, hingga TPA sudah membantu meminimalisir limbah plastik. Namun masyarakat juga harus diimbau untuk tidak membakar sampah plastik,” katanya.
Terkait risiko kesehatan, paparan partikel plastik tidak langsung menimbulkan dampak akut. Efeknya bergantung pada intensitas dan durasi paparan, serta kondisi individu.
“Yang paling berpengaruh adalah kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia,” jelasnya.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa




