Ekonomi BisnisNews

BI Malang Terima Ribuan Lembar Uang Palsu, Edukasi CBP Dikuatkan

Kepala KPw BI Malang Febrina menyerahkan plakat kepada salah satu peserta ToT CBP. (Foto: Istimewa)
Kepala KPw BI Malang Febrina menyerahkan plakat kepada salah satu peserta ToT CBP. (Foto: Istimewa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pada periode bulan Januari sampai Oktober 2025, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang tercatat menerima 8.174 lembar uang palsu. Rasio pecahannya cukup beragam.

Terbanyak adalah pecahan 100 ribu sebanyak 6.576 lembar. Pecahan 50 ribu mencapai 1.349 lembar, lalu pecahan 20 ribu sebanyak 136 lembar. Sisanya adalah pecahan 10 ribuan sampai 2 ribuan pun ada uang palsunya.

Tidak hanya itu, Bank Indonesia Malang juga memusnahkan segala jenis uang Rupiah yang tidak layak edar. Misalnya lusuh, banyak coretan, cacat atau rusak. Sepanjang tahun 2024 saja, Bank Indonesia Malang memusnahkan uang kertas senilai Rp1,4 triliun.

Oleh karena itu, pada Kamis (13/11/2025) Bank Indonesia Malang mengundang para pelaku jasa keuangan dan ritel untuk memberikan edukasi soal Training of Trainers (ToT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.

Sedikitnya ada 140 peserta yang hadir yang terdiri dari para cash handler dari Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia atau Perbarindo, ritel dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) di Malang Raya.

Kepala BI Malang Febrina mengaku senang melihat antusias para peserta dalam menyerap materi seputar uang Rupiah. Ada 3 aspek utama CBP yaitu Cinta Rupiah dengan mengenali karakteristik, desain, keaslian dan memperlakukan uang Rupiah dengan benar. Seperti tidak mencoret, melipat, meremas, membasahi atau menstapler.

Lalu Bangga Rupiah yaitu menumbuhkan kesadaran para peserta bahwa Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah. Serta Paham Rupiah yang berfungsi sebagai alat pembayaran, satuan hitung maupun penyimpan nilai.

“Kalau kita melihat, kenapa CBP ini secara konsisten Bank Indonesia lakukan edukasi sebab pertumbuhan uang rupiah memang melambat tapi tidak banyak. Masih tumbuh seiring dengan digitalisasi yang semakin naik atau banyak yang cashless,” ungkapnya.

Febrina berharap para peserta dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga kualitas uang rupiah yang beredar, meningkatkan kewaspadaan terhadap uang palsu. Serta memperkuat peran rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button