CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sektor pariwisata di Kota Batu mulai bersiap-siap menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2025. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan perusahaan perhotelan saat ini fokus pada perayaan di peralihan malam tahun baru lewat sejumlah paket promo.
Namun meskipun Natal dan Tahun Baru semakin dekat, okupansi hotel belum menunjukkan peningkatan. Sujud mengatakan sampai Rabu (11/12/2024), okupansi hotel masih cukup rendah yaitu kurang dari 20 persen.
“Ini cukup rendah dari pada tahun 2023. Harapannya nanti akan terus naik. Tidak hanya okupansi hotel yang rendah, tapi kunjungan wisatawan juga begitu. Hal ini karena tahun ini merupakan tahun politik,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Forum Dewa Wisata (FORDEWI) Kota Batu Muchamad Dadi mengatakan beberapa bulan terakhir dia melakukan kunjungan di beberapa daerah untuk melihat persiapan menyambut Nataru. Dia berkesimpulan beberapa desa wisata di Kota Batu sudah berjalan secara mandiri tanpa harus ada pendampingan.
Seperti Desa Wisata Tulungrejo, Sidomulyo dan Punten. Untuk itu, pihaknya fokus mendorong Desa Wisata Gunungsari dengan memanfaatkan Goa Pandawa lewat paket-paket.
“Nanti wisatawan bisa menikmati view juga bisa menikmati live musik yang mereka siapkan,” kata Dadi.
Menurut Pengamat Pariwisata Faidlal Rahman, Kota Batu masih menjadi primadona wisatawan apalagi ketika Nataru. Saat ini yang pemerintah waspadai ketika terjadi over tourism, mengingat luas wilayah Kota Batu yang terbatas.
“Ketika terjadi kunjungan yang tinggi maka imbasnya ke banyak hal. Mulai lingkungan sampai lalu lintas. Pelaku wisata juga harus memperhatikan event kesenian apa yang bisa mereka tampilkan untuk wisatawan,” kata Faid.
Dia yakin para pelaku wisata pasti sudah melakukan persiapan jelang Nataru. Pertanyaannya, Pemkot Batu
apakah sudah siap? Mengingat ketika libur Nataru terjadi kepadatan lalu lintas, termasuk soal akses pengunjung, infrastruktur jalan juga dalam kondisi siap. (WL)
Editor : Intan Refa
