Apa Kabar Proyek Penanganan Banjir Jalan Soekarno Hatta?

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sekretaris Dinas PU SDA Jatim Fauzy Nasrudin menjelaskan ada 4 saluran irigasi di Jalan Soekarno Hatta yang akan beralih fungsi menjadi saluran drainase. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak seperti PDAM, provider dan stakeholder lainnya dalam mendukung pembangunan saluran drainase di sana.
“Pekerjaan pembangunan saluran drainase akan kita mulai pada Mei 2025. Dari Jalan Candi Panggung sampai depan / sepanjang kurang lebih 4 kilometer,” kata Fauzy.
Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto menambahkan rencana penanganan banjir di kawasan Soekarno Hatta itu sudah sejak tahun 2020. Meski konsep pembuatan saluran air mengalami beberapa perubahan dari usulan awal.
“Pada tahun 2021, usulan awal menempatkan komponen saluran drainase di tengah jalan atau median jalan. Dalam perkembangannya, setelah tersusunnya masterplan drainase tahun 2022, lokasi pembangunan saluran berubah ke sisi barat,” jelas Dandung.
Perubahan ini juga mempertimbangkan kemampuan anggaran, mengingat usulan awal membutuhkan dana hingga Rp400miliar. Kata Dandung, proyek ini tidak hanya akan menyelesaikan masalah banjir di Soekarno Hatta, tetapi juga kawasan di sekitarnya.
Seperti Jalan Kedawung, Jalan Kemirahan, Jalan Ahmad Yani dan Kendalsari. Masterplan drainase Soekarno Hatta menjadi prioritas karena dampaknya yang luas terhadap kawasan-kawasan di bawahnya.
Ketua Departemen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Runi Asmantoro berpendapat bahwa sistem drainase di Kota Malang masih banyak mengandalkan saluran irigasi. Permasalahan muncul karena saluran yang seharusnya menuju ke timur dan bermuara di anak Sungai Brantas, kini harus berfungsi sebagai drainase.
“Kondisi ideal seharusnya ada pembuangan ke Sungai Brantas melalui jembatan Soehat. Solusi yang ditawarkan adalah membuat saluran baru atau sudetan dari daerah Mojolangu ke Ketawanggede,” kata Runi. (AN)
Editor : Intan Refa