CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Dalam Idjen Talk edisi 5 Juni 2024, Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi mengatakan animo masyarakat terhadap Kampung Tematik masih tinggi. Biasanya berupa rombongan wisatawan ataupun kunjungan dinas.
Kampung tematik yang masih tinggi tingkat kunjungannya antara lain Kampung Budaya Polowijen, Kampung Gribig, Kampung Tempe Sanan, Kampung Keramik Dinoyo dan Kampung Glintung Water Street (GWS).
“Ada juga dua Kampung Tematik lain yang menarik yaitu Kampung Bambu Mewek dan Kampung Rampal Celaket. Dua daerah ini setiap minggu menyelenggarakan event Bantengan dan Jaranan,” kata Ki Demang, sapaannya.
Secara keseluruhan jumlah wisata tematik ada 23 kampung. Berkebalikan dengan kampung di atas, ada tujuh kampung yang bahkan minim aktivitas wisatawan.
“Beberapa kendala perkembangan kampung tematik, salah satunya ada alih fungsi menjadi tempat lainnya yang lebih menjanjikan untuk mendukung perekonomian,” lanjutnya.
Bahkan tidak sedikit yang nyaris mati suri karena kurangnya perhatian Pemerintah Kota Malang. Sejauh ini dana perbaikan dan perawatan berasal dari swadaya masyarakat dan full CSR. Contohnya Kampung Tridi yang full CSR. Lalu Kayutangan Heritage yang masuk proyek nasional, yang semakin sepi pengunjung.
Pengamat Pariwisata Faidlal Rahman menjelaskan kehadiran Kampung Tematik di Kota Malang menjadi alternatif wisatawan selain Mal dan Alun-alun.
“Tentu seharusnya pemerintah Kota Malang lebih serius mendorong pembangunan kampung ini. Mulai dari pembinaan SDM, penganggaran dan pemantauan berkelanjutan,” kata Faidlal. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
